Abstract:
Sekarang ini, peluang berbisnis dalam bidang makanan cukup menjanjikan, terutama makanan ringan. Perwujudan bisnis tersebut biasanya dimulai dalam bentuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu UMKM tersebut adalah usaha keripik seblak kering Mister Abee, yang berlokasi di Bandung. Selama 1,5 tahun usahanya berlangsung, produk Mister Abee sudah tersebar di berbagai toko oleh-oleh. Namun, banyak konsumen mengeluhkan kemasan yang digunakan. Ditambah lagi, hasil survey awal menunjukkan bahwa dengan kemasan produk saat ini, produk Mister Abee belum mampu bersaing dibandingkan dengan produk sejenis lainnya.
Sebagai upaya untuk menghadapi kondisi tersebut, produk Mister Abee perlu melakukan perancangan ulang terhadap kemasannya. Metode yang digunakan adalah visual product evaluation dan product handling. Metode ini membantu mengevaluasi kemasan dari aspek tampilan dan fungsionalnya. Penggunaan metode diawali dengan pengumpulan atribut yang dilakukan dengan studi literatur dan wawancara kepada 13 responden. Atribut-atribut tersebut kemudian digabungkan dan dikelompokkan, sehingga dihasilkan 12 kelompok atribut, yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kuesioner visual product evaluation dan product handling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang memenuhi kriteria dan disertai dengan wawancara, sehingga diperoleh data kuantitatif dan kualitatif.
Berdasarkan data kuantitatif hasil evaluasi awal, menunjukkan bahwa sebagian besar penilaian memiliki nilai dibawah cukup (3) dan data kualitatif menunjukkan respon kekurangan kemasan masih lebih banyak dibandingkan dengan kelebihan yang dimiliki. Sehingga selanjutnya dilakukan perancangan ulang kemasan berdasarkan penilaian kuantitatif dan kualitatif yang telah diperoleh. Perancangan kemasan usulan menghasilkan tiga alternatif, yang kemudian dilakukan evaluasi kembali. Hasil evaluasi menunjukkan, ketiga alternatif mampu memberikan peningkatan penilaian dari kemasan awal. Selanjutnya, berdasarkan hasil evaluasi tersebut dilakukan perancangan kemasan akhir, untuk menghasilkan usulan kemasan akhir yang lebih baik.