Bumi yang Sakral : Pergeseran Paradigma Untuk Menjaga Keseimbangan Ekologis dalam terang Pemikiran Bateson

Show simple item record

dc.contributor.advisor Tedjoworo, Hadrianus
dc.contributor.advisor KODEPRODI612#Ilmu Filsafat
dc.contributor.author Tumanggor, Bahtiar Jusuf Marulitua
dc.date.accessioned 2019-03-15T07:33:22Z
dc.date.available 2019-03-15T07:33:22Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp36039
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/7659
dc.description 601-FF en_US
dc.description.abstract Sampai saat ini bumi masih menjadi tempat hidup manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai hasil peradaban manusia cenderung menimbulkan krisis ekologis. Akibatnya, timbul fenomena perubahan iklim, pemanasan global, dan kerusakan habitat, yang merupakan ancaman bagi kehidupan. Gregory Bateson meyakini selain tindakan manusia, penyebab krisis ekologis disebabkan oleh krisis epistemologis. Cara pandang mekanistik cenderung membuat manusia mengklasifikasikan alam seturut preferensi manusia. Pada saat yang bersamaan, manusia juga meletakkan dirinya di atas alam, sehingga muncul hegemoni atas alam. Melalui eksplorasi pemikiran Bateson, dapat ditawarkan beberapa alternatif pemikiran epistemologis untuk memahami kesatuan antara manusia dan alam. Salah satunya adalah paradigma sistemik yang memahami alam sebagai kesatuan sistem. Dengan demikian, usaha menjaga keseimbangan ekologis dimulai dari pemahaman kesatuan dan keterkaitan alam sebagai sakralitas yang harus tetap dijaga. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.title Bumi yang Sakral : Pergeseran Paradigma Untuk Menjaga Keseimbangan Ekologis dalam terang Pemikiran Bateson en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm 2014510021
dc.identifier.nidn/nidk 0416097102


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account