Abstract:
Pada tanggal 22 November 2017, PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK), diputus pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat setelah adanya pengajuan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk membatalkan perjanjian perdamaian. Dalam kaitan dengan putusan di atas, Presiden Direktur dan kuasa hukum perseroan menyatakan bahwa perseroan masih mampu membayar seluruh kewajiban sesuai isi perjanjian perdamaian dan masih mampu menempuh upaya hukum lain yakni kasasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan beberapa rumusan masalah yaitu apakah rasio keuangan dan metode Altman Z-Score pada periode 2013-2016 dapat digunakan untuk mendeteksi kepailitan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk pada tahun 2017.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan sampel data laporan keuangan perseroan periode 2013-2016 dimana rasio yang digunakan dalam mengukur kondisi kinerja keuangan adalah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio hutang, dan rasio profitabilitas. Dalam penelitian model Altman Z-score perseroan menggunakan formula perhitungan yang ditujukan perusahaan non publik manufaktur Z(1) pada tahun 2013 dengan dan perusahaan publik manufaktur Z(0) pada tahun 2014, 2015, dan 2016 dikarenakan pada tahun 2014 perusahaan melakukan IPO.
Hasil perhitungan rasio menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan memiliki performa keuangan yang kurang baik dalam 2 tahun terakhir. Hasil prediksi kepailitan perusahaan menunjukkan hasil yang menyatakan bahwa di tahun 2015 dan 2016 PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk berada pada distress zone. Hasil analisis rasio keuangan dan metode Altman Z-Score periode 2013 sampai 2016 dapat digunakan untuk mendeteksi kepailitan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk pada tahun 2017.
