Abstract:
Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung merupakan bandara internasional yang terletak di ibukota Provinsi Jawa Barat yaitu Bandung. Bandara ini merupakan bandara terbesar kedua di Jawa Barat setelah Bandara Kertajati. Melihat kondisi saat penelitian ini dilakukan, banyak konsumen menilai bahwa hal-hal seperti fasilitas untuk kaum difabel dan yang lemah fisik, ketersediaan petugas untuk membantu, fasilitas untuk mobilisasi penumpang ke pesawat, dan lainnya masih belum berkinerja baik. Sedangkan, di masa yang akan datang, industri penerbangan diperkirakan akan menguat begitu pula dengan jumlah penumpang pesawat yang akan meningkat. Dengan demikian, perusahaan dapat menerapkan metode Quality Function Deployment (QFD) agar dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan agar konsumen dapat merasa puas.
Metode Quality Function Deployment (QFD) merupakan metode yang melibatkan konsumen dalam pengembangan suatu produk atau jasa sehingga dapat melakukan perbaikan secara terus menerus. Alat dari QFD yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah House of Quality yang merupakan suatu diagram yang menggambarkan hubungan antara konsumen dengan produk atau jasa yang dihasilkan. Untuk menentukan nilai kepentingan dari kepentingan dan keinginan konsumen dalam diagram House of Quality didapatkan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process. Dengan menggunakan metode dan alat tersebut, Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan dengan mempertimbangkan suara konsumen atau keinginan dan kebutuhan konsumen. Peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan diharapkan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
Dari diagram House of Quality yang dibuat dalam penelitian ini, dapat diketahui terdapat 13 karakteristik kebutuhan konsumen yang penting. Dalam penelitian ini juga didapatkan prioritas perbaikan yang dapat dilakukan dan saran-saran perbaikan yang dapat dilakukan oleh Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung.