Analisis faktor-faktor penyebab produk cacat pada proses pewarnaan kain PT. X Padalarang

Abstract

Perusahaan PT. X merupakan tekstil yang menyediakan jasa mencelupan kain, hasil kain celup dari perusahaan PT. X digunakan kembali untuk diproduksi di dalam negri dan telah diekspor keluar negeri. Namun, berdasarkan wawancara dengan kepala bagian produksi pencelupan, diketahui bahwa perusahaan mengalami masalah dengan besarnya persentase produk cacat yang masih melebihi standar yang telah ditetapkan. Selama tahun 2017, persentase produk cacat yang dialami oleh PT. X adalah sebesar 14,37 %. Persentase tersebut sudah melebihi standar yang telat ditetapkan oleh perusahaan sebesar 5 %. Selain itu, perusahaan mengalami kerugian sebesar sekitar 53 juta rupiah per bulannya akibat dari biaya pengerjaan ulang. Salah satu keputusan penting dalam manajemen operasi adalah manajemen kualitas. Dengan penerapan manajemen kualitas yang baik, akan dapat meningkatkan daya saing perusahaan untuk bersaing dipasar global. Oleh karena itu, perusahaan harus mengetahui masalah yang menyebabkan tingginya persentase produk cacat agar dapat menentukan tindakan perbaikan yang tepat. Dalam melakukan pengendalian kualitas, diagram sebab akibat akan digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecacatan tersebut. Selanjutnya, hasil dari analisis tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk membuat tindakan perbaikan untuk mengurangi persentase produk cacat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Jenis yang digunakan adalah applied research. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan mengumpulkan dokumen tertulis perusahaan. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah mencari masalah yang terjadi diperusahaan, melakukan wawancara dengan kepala bagian operasional dan pencelupan, mengolah data dan hasil wawancara, menganalisa faktor penyebab dengan menggunakan diagram tulang ikan, mencari permasalahan, dan mencari solusi dari masalah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ada 3 standar yang ditetapkan oleh perusahaan jika produk dikatakan produk baik yaitu warna kain sesuai pesanan, tidak adanya noda pada kain dan warna kain tidak belang. Jika kain hasil pencelupan tidak memenuhi standar tersebut maka dianggap sebagai produk cacat. Produk cacat terbanyak yang terjadi adalah warna tidak sesuai yaitu sebesar 62,43 %, kemudian warna kain belang sebesar 23,99 %, dan noda pada kain sebesar 13,58 %. Hasil dari diagram sebab akibat menyatakan bahwa faktor material dan manusia merupakan faktor terbanyak penyebab kecacatan. Untuk dapat mengurangi persentase produk cacat dan untuk dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, usulan tindakan perbaikan yang seharusnya diambil oleh PT. X adalah membuat Standard Operating Procedure (SOP) secara jelas untuk memberikan panduan kepada karyawan, memastikan mesin selalu dibersihkan setelah digunakan, melakukan pemeliharaan mesin, memeriksa selalu kesadahan air sebelum melakukan proses pencelupan dan memberikan waktu istirahat yang cukup bagi karyawan.