Pengaruh persepsi karyawan atas kompensasi finansial terhadap intention to leave di Orange Carwash dengan job satisfaction sebagai variabel intervening

Abstract

Dewasa ini, manajemen modal insani menjadi aspek yang dikedepankan oleh perusahaan terutama yang bergerak di bidang jasa. Modal insani dilihat sebagai keunggulan kompetitif yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi lainnya. Orange Carwash yaitu perusahaan cuci kendaraan bermotor menghadapi kesulitan dalam mempertahankan karyawannya. Turnover yang tinggi dan meningkatnya kelalaian karyawan disebabkan oleh besarnya intention to leave karyawan. Setelah dilakukan preliminary research didapatkan bahwa tingkat intention to leave yang tinggi tersebut disebabkan oleh persepsi buruk karyawan terhadap sistem kompensasi finansial perusahaan. Karyawan merasa bahwa jumlah dan sistem dari kompensasi finansial di perusahaan belum cukup memenuhi ekspektasi karyawan sehingga menurunkan kepuasan kerja. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengetahui besar pengaruh persepsi karyawan atas kompensasi finansial kepada kepuasan kerja yang berdampak pada intention to leave karyawan di perusahaan Orange Carwash Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) yaitu persepsi atas direct financial compensation dan persepsi atas indirect financial compensation, variabel intervening (Z) kepuasan kerja, serta variabel terikat (Y) intention to leave. Jenis penelitian adalah penelitian terapan dengan metode deskriptif yang bersifat explanatory. Penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 49 orang karyawan yang kemudian disesuaikan menjadi 41 orang karyawan dengan masa kerja di atas 1 tahun serta wawancara. Pada analisis kuantitatif digunakan model regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh dari variabel persepsi atas direct financial compensation dan persepsi atas indirect financial compensation (X) terhadap variabel kepuasan kerja (Z) dan variabel kepuasan kerja (Z) terhadap variabel intention to leave (Y) pada model 2. Sedangkan model regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kepuasan kerja (Z) terhadap variable intention to leave (Y) pada model 1. Regresi linier sederhana juga digunakan pada uji model untuk menguji apakah variabel intervening benar dibutuhkan pada model penelitian. Analisis kualitatif dilakukan dengan membahas hasil jawaban dari setiap pernyataan dan pertanyaan pada kuesioner yang berjumlah 54 butir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel intervening kepuasan kerja (Z) memang benar dibutuhkan dalam model penelitian. Selain itu didapatkan bahwa dimensi persepsi atas indirect financial compensation memiliki pengaruh yang lebih besar dari pada dimensi persepsi atas direct financial compensation. Sedangkan untuk variabel kepuasan kerja (Z) didapatkan 2 dimensi yang dinilai memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel intention to leave (Y) yaitu dimensi kompensasi dan dimensi kepuasan akan atasan. Berdasarkan hasil dari kuesioner dan wawancara didapatkan adanya perbedaan antara persepsi mengenai kompensasi finansial karyawan dengan persepsi dari perusahaan (pemilik), selain itu sistem yang ada masih dirasa belum optimal dalam mengkompensasi karyawan. Penulis menyarankan agar perusahaan mengubah kebijakan dan sistem dari kompensasi finansialnya serta mulai menyamakan persepsinya dengan karyawan. Karyawan sebaiknya diedukasi dan diberi pemahaman yang lebih mendalam atau jelas akan sistem kompensasi finansial.