Abstract:
Perusahaan Sakura Plastik merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi
peralatan tas dan merupakan perusahaan B2B. Oleh karena itu salah satu faktor yang penting
yaitu ketepatan waktu pengiriman. Namun saat ini perusahaan hanya memiliki 1 unit mesin
injeksi sehingga perusahaan kesulitan untuk memenuhi seluruh permintaan gesper dan
terkadang terjadi keterlambatan pengiriman produk bahkan pembatalan pesanan oleh
pelanggan. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “ANALISA PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSI DALAM MEMENUHI
PERMINTAAN GESPER DI PERUSAHAAN SAKURA PLASTIK”.
Untuk dapat memenuhi permintaan, perusahaan harus dapat menyesuaikan sumber
daya dan kapasitas produksi. Maka perusahaan dapat melakukan perencanaan produksi dengan
melakukan peramalan permintaan dimasa yang akan datang dan juga menghitung tingkat
kapasitas perusahaan. Peramalan permintaan dilakukan dengan melihat data permintaan masa
lalu. Sedangkan untuk mengetahui tingkat kapasitas produksi perusahaan adalah dengan
menghitung berapa lama waktu kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan pada
setiap pusat kerja. Pengukuran waktu kerja menggunakan metode time study yaitu dengan
mengukur waktu kerja menggunakan stopwatch. Langkah selanjutnya yaitu membandingan
kapasitas dengan hasil ramalan permintaan pada periode mendatang dan menentukan apakah
perusahaan memiliki kekurangan atau kelebihan kapasitas. Kemudian untuk mengetahui
apakah kinerja sistem telah berjalan dengan baik maka dapat dilihat dari utilisasi dan efisiensi.
Hasil peramalan permintaan periode April 2018 – Maret 2019 yaitu 343.501 bungkus.
Sedangkan kapasitas produksi mesin injeksi untuk periode April 2018 – Maret 2019 yaitu
314.487 bungkus dan kapasitas produksi bagian finishing dan packing yaitu 315.077 bungkus.
Dengan kapasitas produksi yang dimiliki sekarang, perusahaan tidak dapat memenuhi seluruh
permintaan gesper untuk periode April 2018 – Maret 2019. Kemudian utilisasi yang dimiliki
mesin injeksi saat ini sebesar 86% dan efisiensi sebesar 98,6%. Namun apabila perusahaan
melakukan penambahan 1 unit mesin injeksi maka utilisasi mesin injeksi menjadi 48% dan
efisiensi menjadi 55%. Penambahan mesin injeksi menyebabkan jumlah karyawan bagian
finishing dan packing perlu ditambah sebanyak 1 orang untuk memenuhi permintaan. Namun
apabila suatu saat nanti kapasitas mesin injeksi dapat digunakan secara penuh, maka
diperlukan penambahan karyawan bagian finishing dan packing menjadi 11 orang.
Dari hasil penelitian, perusahaan sebaiknya melanjutkan peramalan dengan metode
dekomposisi agar perusahaan dapat melakukan perencanaan produksi yang lebih baik.
Kemudian apabila dilakukan penambahan mesin injeksi, perusahaan sebaiknya melakukan
usaha untuk meningkatkan permintaan dengan melakukan pemasaran atau menambah variasi
produk untuk memaksimalkan utilisasi dan efisiensi mesin injeksi. Dan perusahaan sebaiknya
mengikuti aturan ketenagakerjaan terkait dengan jam kerja karyawan.