Abstract:
Kantin Lestari merupakan tempat makan yang berlokasi di Jalan Bukit Jarian No. 44 di Kota
Bandung. Lokasi tempat makan ini sangat dekat dengan Universitas Katolik Parahyangan,
dan cukup dikenal di kalangan mahasiswa-mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan.
Kantin Lestari menyediakan berbagai menu makanan, seperti nasi goreng ayam, nasi goreng
samcan, mie goreng, kwetiaw goreng dan berbagai jenis masakan lainnya. Kantin Lestari
dibuka sejak tahun 2010 dan saat ini mempekerjakan 5 orang pegawai. Hasil penelitian
pendahuluan menunjukkan Kantin Lestari mendapatkan respon yang beragam di kalangan
mahasiswa-mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan. Ada 3 aspek yang dinilai sangat
positif yaitu rasa makanan enak, harga makanan murah, dan porsi makanan tergolong
banyak. Di sisi lain 3 aspek yang dinilai kurang baik yaitu kebersihan tempat, rasa makanan
yang tidak sesuai selera, dan pelayanan kurang memuaskan. Bagaimanpun, Kantin Lestari
tetap perlu memperbaiki kualitas makanan, kebersihan dan pelayanannya sehingga
konsumen tidak ada yang merasa tidak puas dan enggan datang kembali.
Untuk meningkatkan kepuasan konsumennya Kantin Lestari dapat
menggunakan pendekatan Total Quality Management (TQM). TQM memiliki salah satu alat
bantu yaitu Quality Function Deployment (QFD). Alat bantu yang terdapat dalam QFD
untuk meningkatkan kualitas produk yaitu House of Quality (HoQ). Metode ini merupakan
salah satu alat bantu dari Quality Function Deployment (QFD). HoQ adalah bagian dari
QFD yang menyatukan antara kebutuhan dan keinginan konsumen dengan respons teknis
yang dapat dilakukan oleh perusahaan. HoQ dalam penelitian ini digunakan untuk
menentukan solusi dan kebijakan yang dapat diambil untuk meningkatkan kepuasan
pengunjung Kantin Lestari.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mencari, mengumpulkan
dan mengolah data yang diperlukan untuk menentukan kepuasan pengunjung Kantin Lestari.
Hasil olahan data akan digunakan oleh penulis untuk menjadi dasar pengajuan solusi dan
saran dalam meningkatkan kepuasan pengunjung. Teknik pengumpulan data yaitu dengan
menyebarkan kuesioner yang berjumlah 65 buah kepada konsumen Kantin Lestari pada
pertengahan Mei 2018. Kuesioner terdiri dari kuesioner tingkat kepentingan dan kebutuhan
konsumen dan kuesioner kinerja KantinLestari. Indikator dimensi ditentukan dengan teori
bauran pemasaran (Marketing Mix).
Berdasarkan hasil penelitian, kesenjangan pada setiap dimensi masih bernilai
negatif. Kesenjangan tiap dimensi sesuai urutan: Bukti Fisik (-0,51), Orang (-0,39), Produk
(-0,17), Proses (-0,12). Prioritas perbaikan yang sebaiknya dilakukan oleh Kantin Lestari
berdasarkan kepentingan relatif terbesar: Karakteristik teknik yang menjadi prioritas
berdasarkan urutan tingkat kepentingan relatif: menetapkan resep standar untuk setiap
masakan (22,90%), menjaga kualitas bahan baku makanan (11,45%), menetapkan resep dan
takaran minuman (11,45%), konsumen menuliskan sendiri pesanan di kertas (4,58%), dan
memproses bahan mentah agar siap dimasak (4,58%).