Penerapan house of quality untuk meningkatkan kepuasan konsumen Kafe Suis Butcher Steak House Jalan Setiabudhi Bandung

Abstract

Banyaknya kafe dan resto yang bermunculan di Kota Bandung, menyebabkan persaingan di bidang kuliner semakin ketat. Untuk dapat bersaing dan bertahan dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus dapat berinovasi dan terus memperbaiki kinerjanya agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Kafe Suis Butcher Steak House Jalan Setiabudhi Bandung merupakan salah satu perusahaan yang bersaing dalam persaingan tersebut. Beberapa dari pelanggan Kafe Suis Butcher Steak House Jalan Setiabudhi Bandung merasa kurang puas dengan pelayanan dan produk yang disediakan oleh perusahaan tersebut, mulai dari merasa tidak puas karena makanan yang dipesan oleh konsumen lama diantarkan, makanan yang telah dipesan tidak tersedia,tingkat kematangan daging yang tidak sesuai dengan pesanan, porsi makanan yang tidak sesuai dengan ekspektasi konsumen dan rasa makanan yang tidak sama seperti biasanya. Kepuasan konsumen dari suatu kafe merupakan salah satu kunci kesuksesan dari kafe tersebut. Maka, Kafe Suis Butcher Steak House Jalan Setiabudhi Bandung harus mengetahui apakah konsumennya merasa puas dengan kinerja yang diberikan oleh kafe tersebut. Untuk mengidentifikasi apakah pelanggan Kafe Suis Butcher Steak House Jalan Setiabudhi Bandung sudah merasa puas, maka digunakan alat bantu dari Quality Function Deployment yaitu House of Quality.Setelah melakukan pengukuran menggunakan House of Quality dengan bantuan bauran pemasaran sebagai indikatornya (dalam penelitian ini hanya digunaka 5 dimensi saja), hasil yang dapat diperoleh adalah Rata-rata kesenjangan Dimensi Produk Minuman (-0,86), Produk Makanan (-0,78), Bukti Fisik (-0,73), Karyawan (-0,58), Proses (-0,50), Harga (-0,49). Hasil tersebut membuktikan bahwa konsumen masih merasa belum puas dengan kinerja dari Kafe Suis Butcher Steak House Jalan Setiabudhi Bandung. Sebaiknya Kafe Suis Butcher Steak House Jalan Setiabudhi Bandung melakukan perbaikan sesuai dengan prioritas terutama untuk yang memiliki tingkat kepentingan relative di atas lima persen (5%)