Abstract:
Otomitra Body Repair & Painting merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang jasa pengecatan mobil pada bagian badan dan rangka. Pada saat proses
pemeriksaan hasil akhir pengecatan secara menyeluruh, pegawai Divisi Pemeriksaan
sering menemukan kesalahan pada hasil akhir pengecatan. Selama tahun 2017, persentase
mobil yang dikerjakan ulang oleh Otomitra sebesar 19,8%. Persentase tersebut sudah
melebihi target maksimal perusahaan mengenai mobil yang dikerjakan ulang yaitu sebesar
10%. Tingginya persentase mobil yang dikerjakan ulang menunjukkan kualitas jasa yang
diberikan oleh Otomitra masih kurang baik. Selain itu, pengerjaan ulang juga menimbulkan
biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penyebab kesalahan hasil akhir pengecatan pada Perusahaan Otomitra Body
Repair & Painting dengan cara menganalisa seperti apa standar proses dan hasil akhir
pengecatan, bagaimana pengendalian kualitas yang dilakukan oleh perusahaan,
menganalisa jenis kesalahan yang sering terjadi pada hasil akhir pengecatan, dan
menganalisa proses pengecatan yang paling sering terjadi kesalahan.
Perusahaan perlu mengatahui masalah yang menyebabkan tingginya persentase
mobil yang dikerjakan ulang agar dapat menentukan tindakan perbaikan untuk
meningkatkan kualitas jasanya. Penelitian yang dilakukan pada Perusahaan Otomitra Body
Repair & Painting hanya menggunakan tiga dari tujuh alat bantu Manajemen Kualitas
Total, yaitu flowcharts, check sheets, pareto charts, dan cause-and-effect diagrams. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan
pengumpulan dokumen tertulis perusahaan.
Flow charts digunakan untuk menggambarkan proses pengecatan, mengetahui
standar hasil akhir pengecatan, dan standar setiap proses pengecatan. Berdasarkan data
yang dikumpulkan selama bulan Maret 2018 menggunakan alat bantu check sheets,
diketahui terdapat enam jenis kesalahan pada hasil akhir pengecatan dan sembilan proses
pengecatan yang terjadi kesalahan. Pareto charts digunakan untuk mengetahui kesalahan
yang paling sering terjadi pada hasil akhir pengecatan dan proses pengecatan yang paling
sering terjadi kesalahan. Kesalahan yang paling sering terjadi pada hasil akhir pengecatan
adalah beda warna dan proses pengecatan yang paling sering terjadi kesalahan adalah
pengecatan. Analisis yang dilakukan menggunakan alat bantu cause-and-effect diagrams
menunjukkan bahwa terdapat lima faktor utama yang mengakibatkan kesalahan pada hasil
akhir pengecatan, yaitu manusia, metode, bahan baku, mesin, dan lingkungan.
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, terdapat beberapa penyebab
kesalahan pada hasil akhir pengecatan. Penyebab yang pertama adalah metode yang
terdapat pada perusahaan, yaitu perusahaan tidak memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) tertulis. Penyebab yang kedua adalah manusia di mana para pegawai tidak
memperhatikan SOP dan SPK dalam bekerja. Penyebab yang ketiga adalah bahan baku
yang meliputi perbedaan warna cat yang digunakan dan penggantian pemasok sehingga
terjadi perbedaan kualitas bahan baku. Penyebab yang keempat adalah perusahaan tidak
melakukan pemeliharaan terhadap mesin poles secara berkala. Penyebab yang kelima
adalah lingkungan di mana ruang poles yang kurang terang dan lokasi perusahaan yang
berada di daerah dengan kelembapan tinggi.