Abstract:
Setiap perusahaan manufaktur yang baik biasanya mempunyai waktu standar untuk kegiatan produksi. Waktu standar sangat penting untuk perencanaan, dari jangka panjang, seperti pengukuran kapasitas; menengah, seperti rencana agregrat; hingga pendek seperti penjadawalan kerja. Waktu standar juga penting dalam mengatur kegiatan perusahaan untuk menyelesaikan produksi sesuai yang direncanakan. PD. Anugrah Jaya adalah salah satu perusahaan manufaktur yang belum memiliki standar waktu kerja untuk kegiatan produksinya. Oleh karena itu, PD. Anugrah Jaya tidak dapat merencanakan produksi dengan baik sehingga mereka tidak dapat menentukan waktu penyelesaian produksi yang tepat dan menyebabkan keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen. Hal tersebut adalah isu penting karena bisa menurunkan minat dan kepercayaan pada konsumen.
Work measurement digunakan pada penelitian ini untuk menentukan standar waktu kerja produksi piama. Waktu standar ditentukan berdasarkan pengamatan dari karyawan yang bekerja dalam beberapa siklus.
Dalam penelitian ini, perhitungan standar waktu kerja dilakukan pada lima divisi, yaitu divisi cutting, divisi sewing, divisi finishing, divisi steaming dan divisi packing. Setiap divisi memiliki tahapannya masing-masing. Setiap tahapan karyawan dilakukan pengukuran sebanyak 30 kali, kecuali untuk divisi cutting sebanyak 8 kali hal ini dikarenakan keterbatasannya waktu. Berbeda dengan divisi lainnya, dalam satu kali pengukuran waktu kerja, divisi cutting dihitung dalam batch.
Berdasarkan perhitungan waktu standar yang telah dilakukan, total waktu divisi cutting sebesar 1 jam 51 menit 55 detik dalam 1 batch kecil, divisi sewing sebesar 5 menit 51 detik per pasang, divisi finishing sebesar 1 menit 3 detik per pasang, divisi steaming sebesar 39 detik per pasang dan divisi packing sebesar 42 detik per pasang.