Pengaruh insentif terhadap motivasi kasir di Yogya Junction cabang Bogor

Show simple item record

dc.contributor.advisor Iskandarsyah, Triyana
dc.contributor.advisor Novieningtyas, Annisaa
dc.contributor.author Anandhi, Erlangga Pramudya
dc.date.accessioned 2018-12-04T04:08:58Z
dc.date.available 2018-12-04T04:08:58Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp36440
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/7128
dc.description 23341 - FE en_US
dc.description.abstract Dewasa ini istilah ritel sudah bukan hal yang asing lagi didengar. Perkembangan industri ritel di Indonesia sudah cukup maju, banyak ritel yang sudah berdiri dan tersebar di seluruh Indonesia. Mulai dari discount store, speciality store, department store, convinience store, catalog store, chain store, supermarket, dan hypermarket. Levy dan Weitz (2001), retailing adalah satu rangkaian aktivitas bisnis untuk menambah nilai guna barang dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk konsumsi pribadi atau rumah tangga. Toserba atau toko serba ada istilah lainnya adalah pasaraya (bahasa inggris: departement store) adalah suatu bentuk toko swalayan yang menjual barang dagangan eceran maupun dalam skala menegah. Kasir merupakan suatu divisi penting dalam suatu toko, jika kasir bekerja lamban makan akan menimbulkan antrian yang berujung gagal transaksi dan hal ini dapat merugikan perusahaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian terapan atau applied research.Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dengan regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh insentif terhadap motivasi di Yogya Junction Cabang Bogor. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan kasir di perusahaan yaitu sebanyak 62 orang kasir yang seluruhnya diambil menjadi subjek penelitian. Hasil analisis regresi linear berganda dengan membandingkan nilai signifikansi dengan nilai pvalue sebesar 0,05 menunjukan bahwa insentif berpengaruh terhadap motivasi kasir secara parsial denga taraf signifikasi sebesar 0,005. Selain itu dengan melihat pada tabel hasi uji parsial kolom B pada unstandardized coefficient di temukan nilai sebesar 0,786. Artinya setiap kenaikan satu kesatuan insentif akan berpengaruh sebesar 0,786 terhadap motivasi. Oleh karena itu penulis menyarankan untuk tetap mempertahankan sistem insentif yang ada saat ini untuk divisi kasir. Perusahaan harus memperhatikan jumlah upah, keadilan dalam pemberian insentif, komunikasi dengan pegawai, dan keterbukaan bagi setiap karyawan untuk mengemukakan pendapat. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.subject insentif en_US
dc.subject motivasi en_US
dc.subject kasir en_US
dc.title Pengaruh insentif terhadap motivasi kasir di Yogya Junction cabang Bogor en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2011120193
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0416056001
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI603#Manajemen


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account