dc.description.abstract |
Dengan perkembangan industri manufaktur di Indonesia, para
pengusaha dituntut untuk dapat menghasilkan produk yang memiliki standar agar
dapat bersaing dengan para pesaingnya. Terlebih kinerja industri manufaktur
ditentukan oleh produktivitas dan kualitas hasil kerjanya. Dengan demikian,
perusahaan harus melakukan aktivitas pengendalian terhadap siklus operasional di
perusahaan, khususnya pada siklus produksi.
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang
diterapkan dan diimplementasikan untuk membantu perusahaan memastikan bahwa
arahan manajemen dilaksanakan. Menurut COSO IC, terdapat lima komponen
aktivitas pengendalian, yaitu segregation of duties, adequate documents and records,
restricted access to assets, independent accountability checks and reviews of
performance, dan information processing controls. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan metode penelitian berupa metode penelitian deskriptif. Objek penelitian
yang digunakan adalah perusahaan IRM yang bergerak pada bidang manufaktur batu
marmer. Data diperoleh melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan dengan
melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk memperoleh data mengenai
aktivitas pengendalian dalam siklus produksi perusahaan. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah aktivitas pengendalian pada siklus produksi dan variable terikat
adalah efektivitas produksi.
Pada siklus produksi di perusahaan IRM terdapat empat aktivitas yaitu
product design, planning and scheduling, production operation, dan cost accounting,
sedangkan untuk aktivitas production operation dibagi menjadi tiga proses yaitu
proses produksi, quality control dan rework, dan pengiriman barang jadi. Penerapan
aktivitas pengendalian pada siklus produksi yang selama ini dilakukan oleh
perusahaan sudah cukup baik, namun masih diperlukan beberapa perbaikan untuk
meningkatkan efektivitas produksi di perusahaan IRM. Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan terlihat bahwa aktivitas pengendalian berperan dalam meningkatkan
efektivitas produksi perusahaan. Dengan aktivitas pengendalian yang memadai, dapat
membantu perusahaan untuk mencapai tujuan produksi yang ditargetkan.
Untuk meningkatkan efektivitas produksi perusahaan IRM, penulis
memberikan beberapa saran, di antaranya pada elemen segregation of duties
perusahaan sebaiknya membuat struktur organisasi dan job description secara tertulis;
pada adequate documents and records sebaiknya perusahaan membuat dokumen
Master Production Schedule, Laporan Block Cutter, Laporan Poles, Laporan Potong
Jadi, Laporan Quality Control, Laporan Penerimaan Barang Jadi, dan perhitungan
menggunakan Activity Based Costing Systems; pada elemen restricted access to assets
sebaiknya perusahaan melakukan back up dan perlindungan yang memadai pada
dokumen; pada elemen independent accountability checks and review of performance,
sebaiknya perusahaan melakukan pemeriksaan terhadap kinerja karyawan bagian
operasional; dan pada elemen information processing controls, perusahaan sebaiknya
membuat prosedur otorisasi yang jelas untuk proses pengiriman barang jadi. |
en_US |