Abstract:
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki beragam industri, salah
satunya adalah industri fashion. Industri fashion sangat penting bagi perkembangan
perekonomian Indonesia karena industri ini berkontribusi besar terhadap devisa negara,
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional, dan penyerapan tenaga kerja. Dengan adanya
fakta tersebut maka keberlangsungan industri fashion di Indonesia sangat diperlukan. Dunia
fashion memiliki perkembangan yang dinamis, maka dari itu industri fashion perlu melakukan
inovasi terus menerus untuk menyesuaikan model dan tren yang terjadi saat ini. Setiap industri
fashion menginginkan produknya memiliki kualitas yang baik supaya dapat diterima oleh
masyarakat. Untuk mendapatkan standar kualitas yang ditetapkan, perusahaan mengeluarkan
biaya kualitas sehingga dapat membantu kegiatan produksi untuk menghasilkan barang yang
memiliki kualitas baik. Barang yang memiliki kualitas baik ini akan membantu perusahaan
mendapatkan kepercayaan konsumen sehingga keberlangsungan perusahaan dapat terjamin.
Biaya kualitas adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
mencegah produk yang dihasilkan berkualitas rendah sehingga dapat mencapai kepuasan
konsumen. Terdapat empat kategori biaya kualitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan
produksi untuk memenuhi kualitas yang diharapkan, yaitu: biaya pencegahan, biaya penilaian,
biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal. Dengan mengeluarkan biaya kualitas
ini perusahaan diharapkan dapat mencapai kualitas yang baik dari hasil produksinya.
Pemeriksaan operasional dapat dilakukan untuk menentukan efektivitas dan
efisiensi biaya kualitas yang dikeluarkan oleh perusahaan. Penelitian ini dilakukan dalam
bentuk studi kasus pada PT Papillon Panca Jaya yang merupakan sebuah industri fashion yang
berada di kota Bandung. Dalam memproduksi barangnya PT Papillon Panca Jaya
mengutamakan kualitas yang baik sehingga perusahaan mengeluarkan biaya kualitas supaya
produknya dapat mencapai harapan konsumen. Pemeriksaan operasional pada penelitian ini
dilakukan dengan metode deskriptif analisis yaitu mengidentifikasi permasalahan berkenaan
dengan aktivitas produksi lalu dilakukan analisis. Pengumpulan data dilakukan menggunakan
teknik yaitu wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Data yang telah diperoleh diolah
menggunakan teknik pengolahan data kualitatif.
Berdasarkan hasil pemeriksaan operasional yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa PT Papillon Panca Jaya telah mengeluarkan biaya kualitas untuk
melakukan pencegahan produk cacat, penilaian kualitas produksi, dan mengeluarkan biaya
untuk memperbaiki kegagalan produk yang terjadi baik produk cacat yang masih di tangan
perusahaan serta produk cacat yang telah sampai di tangan konsumen. Pengeluaran biaya
kualitas dapat membantu kinerja produksi di PT Papillon Panca Jaya menjadi lebih baik karena
adanya quality control yang dilakukan. Namun pada kasus PT Papillon Panca Jaya intensitas
dilakukannya quality control dapat dikurangi karena tidak semua tahap membutuhkan quality
control yang merinci. Selain itu pada PT Papillon Panca Jaya juga ditemukan adanya
kesalahan pencatatan pada laporan biaya kualitas sehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap
laporan biaya kualitas. Kelemahan lain yang ditemukan adalah menurunnya kinerja karyawan
saat menjelang libur nasional terutama saat masa puasa sampai dengan Hari Raya Lebaran.
Kelemahan-kelemahan tersebut berdampak pada kegiatan produksi PT Papillon Panca Jaya
karena terlihat memiliki kinerja yang buruk. Oleh sebab itu, dengan dilakukannya pemeriksaan
operasional dapat diperoleh rekomendasi yang dapat digunakan pihak manajerial PT Papillon
Panca Jaya untuk menanggulangi permasalahan yang ada dalam rangka pengembangan
berkelanjutan.