dc.description.abstract |
Agar dapat bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif ini, perusahaan dituntut untuk dapat
menghasilkan suatu produk, baik barang maupun jasa yang memiliki daya saing yang tinggi.
Perusahaan yang memiliki daya saing yang tinggi harus mampu menciptakan produk yang
berkualitas dan mampu menawarkan produk tersebut dengan harga yang lebih rendah atau
sama dengan harga yang ditawarkan pesaingnya. Untuk itu, penting bagi perusahaan dalam
melakukan upaya-upaya pengendalian terhadap biaya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
agar tidak terjadi pembengkakan biaya adalah dengan menganalisis proses produksi yang
dijalankan perusahaan. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya untuk
mengefisiensikan biaya, yaitu biaya produksi. Dengan efisiensi biaya produksi, biaya secara
total dapat turun sehingga perusahaan mampu meningkatkan daya saing dan memaksimalkan
laba perusahaan
Untuk dapat melakukan efisiensi biaya produksi maka perusahaan harus
memperoleh informasi biaya yang akurat. Dengan menggunakan activity-based costing (ABC)
system, perusahaan akan memperoleh informasi biaya yang lebih akurat berdasarkan
hubungan sebab akibat antara biaya dan pemacu biayanya (cost driver). Selain itu, ABC
system dapat mengidentifikasi aktivitas-aktivitas manakah yang memberikan nilai tambah bagi
pelanggan dan aktivitas mana yang tidak memberikan nilai tambah. Jika perusahaan
melakukan aktivitas operasinya dengan benar maka permintaan akan sumber daya menjadi
lebih efisien sehingga biaya produksi perusahaan menjadi lebih efisien. Pendekatan tersebut
disebut juga dengan operational activity-based management.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif
analitis, yaitu metode yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang cukup jelas,
sistematis, dan akurat atas objek yang diteliti dengan cara mengklasifikasi, menganalisis dan
menyajikan data untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan serta saran yang diperlukan. Penulis
menggunakan metode ini untuk mencari informasi atau gambaran tentang latar belakang
perusahaan, upaya yang dilakukan perusahaan untuk menurunkan biaya produksi serta
menelusuri aktivitas-aktivitas produksi yang terjadi di perusahaan. Objek penelitian penulis
adalah Jeans Collection. Perusahaan ini memproduksi baby set dan berlokasi di Jalan Buah
Batu, Bandung.
Penulis menganalisis biaya aktivitas produksi yang terjadi pada Jeans
Collection dengan menggunakan informasi dari ABC system. Penulis mengidentifikasikan ada
sebanyak 22 aktivitas yang terjadi pada process produksi. Kemudian penulis
mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas tersebut berdasarkan value-added activities dan nonvalue-
added-activities. Dari ke-22 aktivitas produksi, terdapat tiga aktivitas yang diperlukan
tindakan perbaikan yaitu aktivitas membuat tanda untuk lubang, aktivitas mengampar kain,
serta aktivitas membersihkan pakaian. Dengan menerapkan operational activity-based
management pada perusahaan maka efisiensi biaya produksi dapat ditingkatkan dengan
melakukan tindakan-tindakan perbaikan untuk value-added acitivities dan menghilangkan
non-value-added activities, yaitu dengan mengurangi aktivitas membersihkan pakaian,
menambah jumlah kain yang diamparkan pada aktivitas mengampar kain, serta
menghilangkan aktivitas membuat tanda untuk lubang. |
en_US |