Abstract:
Seiring berjalannya waktu, perkembangan perekonomian di Indonesia melesat cepat. Tidak
dapat dipungkiri, jenis-jenis industri di Indonesia juga bertambah banyak dan kompleks. Hal
ini mengakibatkan persaingan di dunia perekonomian semakin ketat. Sehingga banyak
perusahaan yang tidak dapat mengikuti perubahan perkembangan perekonomian tersebut akan 'gulung tikar' alias bangkrut. Teknologi menjadi salah satu pemicu perubahan tersebut.
Karenanya, perusahaan harus terus mengikuti dan mengaplikasikan perkembangan teknologi
yang ada. Sebuah perusahaan farmasi, sebut saja PT. A, yang menjual jasa dan produk untuk
ternak di Bandung sudah mengaplikasikan teknologi sistem informasi terkomputerisasi yang
berbasis online. Untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan, PT. A sudah memiliki
sertifikasi ISO 9001/2015 mengenai sistem manajemen mutu. Dengan adanya sertifikasi
internasional tersebut, PT. A dapat digolongkan sebagai perusahaan yang berfokus ke
pelanggan dan hal ini menjadi nilai tambah bagi perusahaan di mata pelanggan. Selain itu,
melalui pengendalian intern yang baik, perusahaan dapat mengendalikan masalah-masalah
internal yang belum tentu disyaratkan dalam ISO tersebut.
Penelitian pada skripsi ini berdasarkan teori COSO's
Internal Control
(COSO-IC), dimana sebagai pembanding ISO 9001/2015 juga merupakan standar internasional untuk mitigasi risiko. COSO's
Internal Control memiliki lima komponen utama
yang dapat diukur pada level indikator, yaitu: control environment, risk assessment, control
activities, information and communication, serta monitoring. ISO 9001/2015 memuat
persyaratan tentang manajemen mutu. Terdapat pula persamaan dalam persyaratan ISO dan
COSO-IC yang terdapat pada teori serta bagaimana kedua pedoman tersebut menjadi dasar
untuk mitigasi risiko akan dijelaskan pada skripsi ini.
Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah case studies,
yang berarti bahwa peneliti mencari informasi yang berhubungan dengan perusahaan untuk
ditindaklanjuti berdasarkan situasi dari sudut pandang yang beragam. Pengumpulan data yang
digunakan yaitu wawancara serta observasi lapangan pada cabang PT. A, serta pengujian
hipotesis untuk pengambilan keputusan.
Dari analisis yang dilakukan, diperoleh bahwa perusahaan telah
mengimplementasikan semua komponen pada ISO 9001/2015 dengan baik dan memadai,
tetapi perusahaan belum mengimplementasikan semua komponen pada COSO-IC dengan baik
dan memadai. Menurut peneliti, perusahaan hanya berpegang pada ISO 9001/2015 untuk
memitigasi risiko yang ada sehingga tidak memerhatikan pengendalian intern selain yang
tertera pada ISO 9001/2015. Oleh karena itu, peneliti memberikan rekomendasi berupa:
pemisahan fungsi yang memadai pada personel cabang; pengotorisasian juga perlu diperbaiki;
untuk pencatatan keuangan bersama dengan flowchart harus diperbaiki; memberikan
sosialisasi tentang tujuan utama perusahaan; dan terus melakukan perbaikan sistem dan
melakukan perkembangan dalam memitigasi risiko yang semakin kompleks.