Abstract:
Pada umumnya perusahaan didirikan untuk memperoleh keuntungan dan
dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Perusahaan membutuhkan modal untuk
menjalankan usahanya yang salah satunya didapat dari saham. Laporan keuangan yang telah
diaudit menjadi salah satu acuan bagi pengguna laporan keuangan seperti investor dan kreditor
dalam pengambilan keputusan. Audit dilakukan agar kualitas informasi dalam laporan
keuangan dapat diandalkan. Peran auditor menjadi penting untuk menilai kondisi dan potensi
kebangkrutan suatu perusahaan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui metode prediksi kebangkrutan yang
paling cocok untuk menilai kesehatan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini membandingkan Metode Grover, Metode Altman
Modifikasi, Metode Zmijewski, dan Metode Springate. Perbandingan dilakukan dengan
menganalisis tingkat kesesuaian masing-masing metode dengan opini auditor.
Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive study. Metode ini
merupakan salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
mengiterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Data yang digunakan berupa laporan
keuangan tahunan yang telah dipublikasikan oleh perusahaan di situs web Bursa Efek
Indonesia. Data diolah secara kuantitatif dengan cara menghitung nilai Metode Grover,
Metode Altman Modifikasi, Metode Zmijewski, serta Metode Springate dan secara kualitatif
dengan melakukan analisis dan interpretasi dari hasil perhitungan yang diperoleh.
Hasil penelitian menunjukan bahwa metode Zmijewski memiliki tingkat
kesesuaian tertinggi sebesar 78.69%, metode Grover berada di urutan kedua dengan
tingkat kesesuaian sebesar 76,08%, di urutan ketiga yaitu metode Altman Modifikasi
dengan tingkat kesesuaian sebesar 59.25%, dan metode Springate di urutan terakhir
dengan tingkat kesesuaian sebesar 34.50%.