Abstract:
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan globalisasi, perusahaan dituntut untuk semakin kompetitif dalam menjalankan usahanya. Perusahaan harus memikirkan berbagai strategi untuk dapat menjalankan usahanya. Perusahaan harus memikirkan berbagai strategi untuk dapat mencapai tujuannya dalam menghasilkan laba. Untuk itu, perusahaan harus memastikan seluruh kegiatan usahanya berjalan dengan efektif dan efisien. Penjualan yang dinilai sebagai "jantung" bagi perusahaan memiliki peranan penting dalam berjalannya kegiatan yang ada dalam perusahaan. Namun, pada kenyataannya, tidak semua aktivitas penjualan perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Perusahaan seringkali dihadapkan pada ketidaksesuaian yang menghambat serta berbagai risiko yang mengancamnya. Hal tersebut mengakibatkan aktivitas penjualan menjadi tidak efektif dan efisien.
Pemeriksaan operasional merupakan proses evaluasi untuk menilai efektivitas dan efisiensi kinerja perusahaan serta mengidentifikasi masalah yang ada dalam perusahaan yang memerlukan tindakan perbaikan dalam rangka mencapai tujuannya. Pemeriksaan operasional terdiri dari lima tahapan pemeriksaan, yaitu planning, work program, field work, development of review findings and recommendation, dan reporting. Kelima tahapan tersebut akan menghasilkan informasi yang dibutuhkan pihak manajemen agar dapat memperbaiki serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja perusahaan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Studi desrkiptif merupakan studi yang mengumpulkan data dengan menggambarkan karakteristik dari variabel yang ada di perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan studi literatur serta studi lapangan melalui wawancara, observasi, dan analisa data perusahaan. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah secara kualitatif. Penelitian ini menetapkan PT WBM sebagai objek penelitian. PT WBM merupakan perusahaan yang bergerak di industri otomotif yang tergabung dalam Grup Saluyu Motor.
Dari hasil dari pemeriksaan operasional yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa critical problem PT WBM adalah kecurangan dalam penerimaan uang muka yang dilakukan bagian sales force yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Kecurangan yang kerapkali terjadi mengakibatkan penurunan jumlah penjualan serta hilangnya kepercayaan pelanggan terhadap PT WBM. Minimnya prosedur dan kebijakan yang diterapkan perusahaan menjadi salah satu faktor terjadinya kecurangan dalam penerimaan uang muka tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, penulis memberikan beberapa rekomendasi dalam rangka mengurangi potensi kecurangan dalam penerimaan uang muka yang terjadi pada perusahaan.