Abstract:
Beton geopolimer merupakan solusi dari efek buruk produksi semen sebagai bahan pembuatan beton biasa. Namun karakteristik material dari beton geopolimer yang berbeda-beda kandungannya, menyebabkan belum ada standar rasio yang pasti untuk pembuatan beton geopolimer tersebut. Proses pembuatan beton geopolimer dimulai dengan pembuatan alkali activated material baru memasuki tahap pembentukan beton geopolimer. Pada studi ini dikaji tentang bagaimana proses pembuatan alkali activated material dan rasio komposisi beton geopolimer yang cukup baik antara bahan pengikat slag, agregat kasar dan agregat halus, air, set aktivator NAOH dan Na2SiO3, bahan tambahan CaO serta Kaolin dan set akselerator Masterlife CI 30. Metode pengujian pada penelitian ini adalah dengan mengukur hasil uji kuat tekan benda uji berbentuk silinder berdiameter 10 cm dan tinggi 20 cm, dengan menggunakan compression testing machine. Studi ini juga mengkaji pengaruh jumlah bahan set akselerator Masterlife CI 30 yang digunakan pada pembuatan beton geopolimer terhadap kuat tekan serta waktu setting dari benda uji berbentuk silinder. Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah didapatnya rasio yang cukup baik namun belum sempurna untuk beton geopolimer dengan bahan pengikat ground granulated blast furnace slag, juga metode pengecoran beton geopolimer yang menghasilkan workability dan perkerasan yang baik serta semakin banyak Masterlife CI 30 menyebabkan nilai kuat tekan beton meningkat dan waktu settingnya juga semakin cepat.