Desain balok tinggi dengan strut tie model dan studi perilaku dengan Atena 3D

Show simple item record

dc.contributor.advisor Simanta, Djoni
dc.contributor.author Wahyudi, Gita Indah Puspitasari
dc.date.accessioned 2018-09-06T04:25:50Z
dc.date.available 2018-09-06T04:25:50Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp36099
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/6811
dc.description 6267 - FTS en_US
dc.description.abstract Pada perancangan sebuah penampang balok struktur dapat dibagi menjadi dua daerah, dimana daerah B (beam atau Bernoulli) dan daerah D ( discontinuity, disturbance) yang merupakan daerah terjadinya distribusi regangan non linier yang disebabkan oleh diskontinuitas geometri, statika dengan atau tanpa diskontinuitas geometri. Pada dasarnya strut and tie model mengasumsikan aliran gaya – gaya dalam struktur beton terutama daerah yang mengalami distorsi dapat didekati sebagai suatu rangka batang yang terdiri dari Strut (batang tekan atau penunjang) dan Tie (Batang tarik atau pengikat). Balok tinggi dapat digambarkan sebagai suatu rangkaian batang – batang tarik (Tie), batang – batang tekan (Strut), beban – beban yang bekerja serta tumpuan – tumpuan yang saling berhubungan melalui titik – titik simpul (Nodes). Untuk mengetahui perilaku dari balok tinggi dapat dilakukan pada pengujian eksperimental, akan tetapi pengujian eksperimental akan memakan biaya serta waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, analisis dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis metode elemen hingga (finite element method), Atena 3D. Dari hasil analisis, perbedaan sudut yang cukup tinggi tersebut disebabkan oleh pada perhitungan manual STM hanya menggunakan asumsi tinggi rangka batang dibandingkan dengan jarak lengan momen, selain itu setelah dianalisis kembali dengan tinggi balok yang berbeda, menunjukkan bahwa tinggi dari balok tinggi itu sendiri berpengaruh terhadap sudut antara batang tekan dan batang tarik yang dihasilkan oleh analisis program. Keruntuhan terjadi pada variasi beban Pu (2353 kN) saat pembebanan sebesar 3869 kN. Pada variasi beban 1,1 Pu ( 2788,5 kN) keruntuhan terjadi saat pembebanan sebesar 3839 kN. Pada variasi beban 1,2 Pu (3042 kN) keruntuhan terjadi saat pembebanan sebesar 4258 kN. Pada variasi beban 1,3 Pu (3295,5 kN) keruntuhan terjadi saat pembebanan sebesar 4224 kN. Dan yang terakhir, Pada variasi beban 1,4 Pu (3549 kN) keruntuhan terjadi saat pembebanan sebesar 4335 kN. Pola keretakan beberapa variasi beban yang dihasilkan oleh analisis program Atena 3D berupa pola retak geser-lentur. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject strut en_US
dc.subject tie en_US
dc.subject balok tinggi en_US
dc.subject program Atena 3D en_US
dc.title Desain balok tinggi dengan strut tie model dan studi perilaku dengan Atena 3D en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014410016
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0431085501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account