Abstract:
Semakin meningkatnya populasi penduduk di kota-kota besar menyebabkan penggunaan lahan
kosong sebagai tempat tinggal meningkat juga. Peningkatan efisiensi lahan merupakan solusi atas
masalah tersebut. Memperkirakan ketinggian suatu Gedung Hotel dengan penggunaan ukuran
penampang yang tidak terlalu berlebihan sehingga dapat menekan biaya pembangunan namun tetap
mencapai ketinggian optimumnya, merupakan solusi dari peningkatan efisiensi lahan. Dilakukan
beberapa pemodelan gedung dengan jarak antar kolom 6m dan luas lantai dasar seluas (1) 12m x
24m, (2) 18m x 36m, (3) 24m x 48m, (4) 30m x 60m, dan (5) 36m x 72m dengan ketinggian tipikal
antar lantai sebesar 3,6m. Model A merupakan Gedung Hotel dengan luas total penampang kolom
1% dari luas lantai dasar gedung. Model A-1 dapat mencapai ketinggian 6 lantai, Model A-2 dapat
mencapai ketinggian 8 lantai, Model A-3 dapat mencapai ketinggian 9 lantai, Model A-4 dapat
mencapai ketinggian 10 lantai, Model A-5 dapat mencapai ketinggian 11 lantai. Model B merupakan
gedung Hotel dengan luas total kolom 1,5% dari luas lantai dasar gedung. Model B-1 dapat
mencapai ketinggian 8 lantai, Model B-2 dapat mencapai ketinggian 10 lantai, Model B-3 dapat
mencapai ketinggian 11 lantai, Model B-4 dapat mencapai ketinggian 12 lantai, Model B-5 dapat
mencapai ketinggian 13 lantai. Model C merupakan gedung Hotel dengan luas total kolom 2% dari
luas lantai dasar gedung. Model C-1 dapat mencapai ketinggian 10 lantai, Model C-2 dapat mencapai
ketinggian 12 lantai, Model C-3 dapat mencapai ketinggian 13 lantai, Model C-4 dapat mencapai
ketinggian 14 lantai, Model C-5 dapat mencapai ketinggian 15 lantai. Untuk seluruh model,
prosentase tulangan kolom yang dipergunakan sebesar 1%-3% dan PMM ratio yang diperoleh
berkisar antara 0,7-0,9. Semua hasil yang diperoleh kemudian dijadikan sebuah grafik hubungan
antara luas lantai dasar dengan ketinggian gedung. Dari hasil regresi didapat suatu persamaan linier
grafik tersebut. Untuk validasi diambil 2 (dua) model dengan luas lantai dasar 1512 m2 dan 432 m2,
Luas lantai dasar dari model tersebut dimasukkan kedalam persamaan linier hasil regresi sehingga
didapatkan tinggi optimum dari gedung tersebut. Hasil analisis dari pemodelan gedung tersebut
diperoleh nilai PMM ratio yang berkisar antara 0,7-0,9 dan memenuhi persyaratan simpangan antar
lantai maupun ragam getar.