Sanksi adat sebagai sanksi pidana dalam hukum positif dan ius constituendum

Show simple item record

dc.contributor.author Ulfah, Maria
dc.date.accessioned 2018-08-23T05:29:13Z
dc.date.available 2018-08-23T05:29:13Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other maklhsc391
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/6739
dc.description Makalah dipresentasikan pada Simposium Nasional Pelatihan Hukum Pidana & Kriminologi ke-V. Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang dengan Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia. Padang, Indonesia, 1-6 April 2018. en_US
dc.description.abstract Indonesia memiliki keberagaman hukum adat yang berkembang sejak dulu hingga sekarang. Hukum adat yang berkembang di masyarakat Indonesia memiliki karakteristik berbeda dengan hukum pidana yang merupakan warisan dari penjajah di wilayah Indonesia. Dengan adanya perbedaan karakteristik tersebut, maka perlu pemahaman mendalam ketika akan memberikan sanksi adat sebagai sanksi pidana bagi pelaku yang terbukti bersalah. Tulisan ini dimaksudkan memberikan analisis karakteristik di antara hukum adat dan hukum pidana hingga analisis terkait karakteristik sanksinya masing-masing. Harapan dari tulisan ini ialah sanksi adat yang digunakan sebagai sanksi pidana dapat diwujudkan secara cermat dan tepat guna. Selain itu, hukum adat yang diatur di dalam Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tidak sekadar diatur saja tetapi dapat diaplikasikan bagi masyarakat adat sekitar yang membutuhkan hukum pidana sebagai hukum mengikat untuk melindungi kepentingan umum. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang en_US
dc.subject HUKUM PIDANA en_US
dc.subject SANKSI PIDANA en_US
dc.subject SANKSI ADAT en_US
dc.title Sanksi adat sebagai sanksi pidana dalam hukum positif dan ius constituendum en_US
dc.type Conference Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account