Media sosial dalam pergerakan : Twitter dan Facebook sebagai kampanye gerakan Black Lives Matter di Amerika Serikat

Show simple item record

dc.contributor.advisor Dwikardana, Sapta
dc.contributor.author Kimberly, Andrea
dc.date.accessioned 2018-07-11T04:55:42Z
dc.date.available 2018-07-11T04:55:42Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp35966
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/6495
dc.description 8233 - FISIP en_US
dc.description.abstract Era globalisasi membawa kehadiran media sosial yang merupakan bagian dari media baru telah membawa kemudahan bagi masyarakat untuk berinteraksi dan saling terkoneksi. Media sosial menjadi sebuah sarana baru yang efektif menjangkau masyarakat. Pertukaran informasi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam media sosial khususnya yang berbasis SNS (Social Networking Sites) dimana sesama pengguna dapat terhubung secara bebas. Isu rasisme sudah terjadi sejak zaman perbudakkan di Amerika Serikat namun pada tahun 2012, insiden penembakkan terhadap Trayvon Martin terjadi. Peristiwa ini penting dalam membuka mata masyarakat Amerika Serikat bahwa ketidakadilan ras dan kebrutalan polisi perlu diberantas. Berawal dari sebuah #BlackLivesMatter di Twitter, gerakan BLM tumbuh menjadi gerakan sosial yang nyata dan dapat memobilisasi masyarakat. Gerakan BLM dinilai berhasil membawa perubahan sosial dalam melakukan counter terhadap isu cyber racism dan racism di Amerika Serikat. Penelitian dibuat untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana peran media sosial berbasis SNS dalam mendorong kemunculan dan keberhasilan gerakan Black Lives Matter dalam melakukan counter cyber racism dan racism di Amerika Serikat. Dengan menggunakan elaborasi konsep new media dan network society dengan teori identitas sosial dan relative deprivation dalam melihat sebab kemunculan dan keberhasilan gerakan BLM sebagai wujud nyata dari networked social movement dan penggunaan metode kualitatif berbasis dokumen dan internet menemukan bahwa media sosial berbasis SNS berhasil melahirkan sebuah gerakan sosial yang muncul karena dan untuk melawan ketidakadilan sosial yang mendapatkan perhatian serta dukungan luas dari masyarakat Amerika Serikat. Media sosial berbasis SNS yang membuka jalan bagi gerakan BLM untuk dapat berkembang dan memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat. Mulai dari aktivitas pawai, demonstrasi, seminar, konser, acara seni hingga dibukanya mata kuliah baru di beberapa universitas yang mempelajari gerakan ini sebagai sebuah fenomena sosial yang terjadi di Amerika Serikat. Campaign Zero sebagai rekomendasi yang dibuat oleh beberapa aktivis gerakan BLM juga berhasil merubah sebagian besar aturan dan cara kerja kepolisian daerah di Amerika Serikat. Unsur studi ilmu Hubungan Internasional yang sangat terlihat dari penelitian ini yaitu membahas mengenai salah satu aktor dalam Hubungan Internasional yaitu media terutama media sosial dan kaitannya dengan permasalahan non-tradisional yaitu rasisme. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Media Sosial en_US
dc.subject Rasisme en_US
dc.subject Gerakan Sosial en_US
dc.subject SNS en_US
dc.subject Black Lives Matter en_US
dc.title Media sosial dalam pergerakan : Twitter dan Facebook sebagai kampanye gerakan Black Lives Matter di Amerika Serikat en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014330116
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0423096101
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account