Abstract:
Dalam perkembangan Kebijakan Luar Negeri Rusia, negara-negara dalam
kawasan Timur Tengah bukan menjadi prioritas yang utama. Hal ini terbukti
dengan perannya yang pasif dalam kawasan tersebut. Namun sepanjang
berlangsungnya Konflik Suriah, Rusia kemudian terlibat secara aktif untuk
mendukung pemerintah Bashar al-Assad dengan bantuan diplomatik dan militer.
Pencapaian kepentingan nasional Rusia menjadi alasan utama bagi
keterlibatannya dalam konflik tersebut. Oleh karena itu, tujuan utama dari
penelitian ini adalah untuk menjelaskan kepentingan nasional dalam kebijakan
luar negeri Rusia untuk mendukung pemerintah Bashar al-Assad pada Konflik
Suriah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan
menerapkan teknik studi literatur. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, konsep
kepentingan nasional yang dikemukakan oleh Donald E. Nuechterlein akan
digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini. Pada dasarnya, Nuechterlein
menekankan kepentingan nasional pada empat kategori; kepentingan pertahanan,
kepentingan tatanan dunia, kepentingan ekonomi, dan kepentingan ideologi.
Melalui analisis yang dilakukan berdasarkan kerangka konsep kepentingan
nasional, penulis menemukan tiga kepentingan nasional Rusia dalam mendukung
pemerintah Bashar al-Assad. Yang pertama adalah kepentingan pertahanan yang
meliputi permasalahan terorisme internasional dan ancaman penyebarannya di
dalam teritori Rusia, khususnya wilayah Kaukasus Utara. Yang kedua adalah
kepentingan tatanan dunia, terdiri dari; penegasan anti demokratisasi Barat, serta
mempertahankan aliansi tradisional di Timur Tengah. Konflik ini juga dianggap
sebagai salah satu momentum untuk mengkonsolidasikan posisi Rusia sebagai
kekuatan besar di dunia. Selain itu, keterlibatan Rusia juga didorong dengan
adanya kepentingan ekonomi, antara lain melindungi mitra dagang terbesar di
kawasan Timur Tengah, ekspansi pasar Rusia, serta mengamankan jalur pipa
minyak/gas dalam kawasan.