Abstract:
Potensi kekayaan alam di Indonesia begitu luar biasa baik dari sumber daya alam hayati
maupun non hayati. Potensi tersebut sangat besar dan dapat dikembangkan pada industri
agrobisnis yang berperan penting dalam penyediaan pangan masyarakat. Setiap perusahaan
mencoba mengembangkan sistem informasi akuntansi untuk beradaptasi dengan lingkungan
bisnis yang terus berubah. Setiap transaksi pada siklus pendapatan harus sudah benar-benar
dicatat dan disajikan untuk kelengkapan dokumen. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau
apakah REA data model berperan pada perancangan kelengkapan dokumen. REA data model
merupakan salah satu kerangka kerja akuntansi yang memodelkan hubungan antara
resources, events, dan agents. Aktivitas yang dibahas adalah aktivitas dalam siklus
pendapatan yaitu penerimaan pesanan, pengiriman barang, penagihan, dan penerimaan kas.
Objek penelitian yang dipilih adalah perusahaan agrobisnis yaitu CV
Cihanjuang Inti Teknik. Sebelumnya perusahaan bergerak di bidang Pembangkit Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH). Dari teknologi mikro hidro ini munculah ide untuk mengelola
industri agrobisnis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mencapai tujuan
descriptive study. Data primer yang digunakan adalah dokumen-dokumen dalam siklus
pendapatan, prosedur perusahaan, dan hasil pengamatan penulis. Data sekunder yang
digunakan adalah buku-buku tentang teori database, REA data model, dokumen, dan siklus
pendapatan. Dua jenis variable dalam penelitian ini adalah variable independent yaitu
peranan REA data model dan variable dependent yaitu perancangan kelengkapan dokumen.
Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis
dapat menyimpulkan bahwa REA data model berguna dalam perancangan kelengkapan
dokumen dalam siklus pendapatan di perusahaan. Tidak ada perbedaan signifikan antara
dokumen yang digunakan oleh CV Cihanjuang Inti Teknik dengan dokumen yang dirancang
oleh penulis berdasarkan REA data model. Namun demikian, dokumen yang dirancang oleh
penulis memiliki atribut yang lebih lengkap, sehingga pencatatan akan lebih efektif,
mengurangi kemungkinan penyalahgunaan dan dapat memenuhi kebutuhan pemeriksaan
akuntansi.
Hubungan REA data model dengan internal control adalah dalam
dokumentasi dan pencatatan yang memadai. Dokumen pada setiap transaksi terdapat tempat
untuk memberikan otorisasi, memudahkan dalam pemberian verifikasi, dan dibubuhi nomor
/ prenumbered pada setiap dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan. Penulis
memberikan saran agar CV Cihanjuang Inti Teknik dapat memperbaiki kekurangan dalam
aktivitas piutang tak tertagih dengan menggunakan dokumen credit memo dikarenakan
berhubungan dengan aktivitas penerimaan pesanan dan untuk aktivitas retur penjualan
dengan menggunakan dokumen nota retur penjualan dikarenakan berhubungan dengan
aktivitas pengiriman barang. Perusahaan sebaiknya memisahkan dokumen untuk aktivitas
pengiriman barang dan penagihan kas agar meminimalisir terjadinya penjualan fiktif. Selain
itu perusahaan sebaiknya memperbaiki atribut yang ada dalam dokumen terutama dengan
menambahkan atribut Kode Barang, NIP Persetujuan, dan NIP Pembuat.