Analisis faktor penyebab kecacatan produk pada perusahaan tas PT. X Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Marianti, Maria Merry
dc.contributor.author Adriana, Debora
dc.date.accessioned 2018-07-02T06:30:28Z
dc.date.available 2018-07-02T06:30:28Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp36033
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/6316
dc.description 23068 - FE en_US
dc.description.abstract Persaingan di dunia bisnis semakin ketat sehingga menuntut perusahaan menghasilkan produk yang berkualitas. Begitu pula dengan PT. X, tingginya permintaan dari konsumen PT. Y menuntut PT. X untuk memerhatikan kualitas tas yang dihasilkan karena PT. Y tidak hanya menggunakan jasa makloon PT. X. Perusahaan menetapkan batas tingkat retur setiap bulan adalah sebesar 0,20%. Namun tingkat retur di PT. X pada bulan Januari hingga Maret 2017 sebesar 0,60-0,70%, sedangkan pada bulan April hingga Agustus 2017 mencapai lebih dari 0,70%. Pada penelitian ini digunakan Pareto Charts untuk mengetahui pada tahap produksi mana jenis kecacatan terbesar dihasilkan serta Cause-and-Effect Diagram (dikenal juga dengan nama Fishbone Diagram dan Ishikawa Diagram) untuk mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya kecacatan melalui empat faktor, yaitu material, methods, man, dan machine. Hasil analisis menggunakan kedua alat bantu tersebut kemudian ditarik kesimpulan dan saran yang menerapkan sistem Continuous Improvement atau yang dikenal dengan Plan, Do, Check, Act (PDCA) dengan harapan saran yang diberikan dapat dilakukan oleh perusahaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif. Metode ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang dapat memberikan gambaran mengenai objek penelitian. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data jumlah penjualan, data jumlah retur, biaya reparasi, bagan organisasi perusahaan, kategori cacat, dan frekuensi terjadinya cacat mayor yang terjadi pada bulan Januari-Agustus 2017. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat retur yang terjadi di PT. X selama bulan Januari-Agustus 2017 melebihi batas yang ditetapkan yaitu lebih dari 0,2% dan menimbulkan biaya reparasi sebesar Rp 425.697.000. Diketahui cacat mayor merupakan cacat yang paling sering terjadi dan sering ditemukan pada tahap sewing dengan total frekuensi 36.016. Cacat mayor pada tahap sewing dibagi menjadi tiga kategori yaitu cacat jahitan, cacat tampilan/bentuk, dan aksesori lepas. Cacat jahitan memiliki frekuensi tertinggi yaitu 19.376. Faktor penyebab terjadinya cacat jahitan adalah material, method, manpower, dan machine. Tindakan perbaikan yang diusulkan yaitu menunjuk satu orang operator jahit dari setiap baris sebagai ketua untuk mengumpulkan gulungan benang, jarum, dan alat bantu pemetaan posisi kain yang telah selesai digunakan; penulisan kategori benang, jarum, dan alat bantu pemetaan posisi kain di gudang persediaan bahan baku harus diperjelas; operator jahit memeriksa dan mengukur marker pada kain yang akan dijahit; mengadakan senam ringan; mengingatkan operator jahit agar tetap teliti, menguji mesin jahit, serta mengatur kembali kecepatan mesin sebelum proses produksi dimulai setiap pagi; memberi label angka pada mesin jahitnya agar tidak terjadi kesalahan pengaturan kecepatan. en_US
dc.publisher Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.title Analisis faktor penyebab kecacatan produk pada perusahaan tas PT. X Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014120133
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0412066003
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI603#Manajemen


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account