Abstract:
Bangunan multifungsi sebagai bangunan yang menampung berbagai aktivitas dan fungsi membutuhkan pengendalian akses karena perbedaan kepentingan dan tingkat privasi antar fungsi bangunan. Salah satu contoh dari bangunan multifungsi adalah pusat perbelanjaan atau lebih sering dikenal dengan kata mal. Festival Citylink Superblock, Bandung merupakan contoh bangunan multifungsi yang terdiri dari pusat perbelanjaan, Convention Hall, dan dua buah hotel (Hotel Harris bintang 3 dan Pop Hotel bintang 2). Pusat perbelanjaannya disebut Mal Festival Citylink (bekas Mal Lingkar Selatan/Molis).
Fungsi Mal Festival Citylink merupakan fungsi dengan dimensi terbesar yang dapat terlihat secara horisontal dan paling banyak diakses pengunjung dibandingkan dengan hotel dan Convention Hall pada bangunan Festival Citylink Superblock. Terlebih lagi karena mal adalah fungsi publik sehingga akses harus dibuat paling mudah dilihat dan diakses. Masalah muncul dengan adanya fungsi hotel dan Convention Hall yang memiliki akses berbeda tapi tersambung di dalam mal yang dapat menimbulkan kerancuan akses. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji aksesibilitas pengunjung di Mal Festival Citylink ditinjau dari aspek fisik, visual, dan simbolik dalam hubungannya dengan akses fungsi hotel dan Convention Hall di bangunan Festival Citylink Superblock. Metode analisis berupa kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data fisik bangunan berupa denah yang kemudian dievaluasi berdasarkan aspek fisik, simbolik, dan visual pengunjung serta dikaitkan dengan aksesibilitasnya terhadap fungsi hotel dan Convention Hall.