Elemen pembentuk persepsi ruang pada Masjid Jami'e Darussalam, Jakarta Pusat

Show simple item record

dc.contributor.advisor Gunawan, Yenny
dc.contributor.author Dwihutari, Ines
dc.date.accessioned 2018-06-28T07:54:24Z
dc.date.available 2018-06-28T07:54:24Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp35998
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/6304
dc.description 5929 - FTA en_US
dc.description.abstract Dalam perjalanan perkembangan Agama Islam sejak zaman Rasulullah SAW sampai saat ini posisi strategis masjid tidak saja sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat syiar Islam. Sebagaimana kita ketahui bahwa mendirikan masjid adalah suatu budaya yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat umat Islam. Asas pendirian masjid bersumber dari ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits. Namun kedua sumber tersebut tidak mengungkapkan dan mencantumkan aturan-aturan bangunan dan fisik masjid. Semua itu diserahkan kepada umat untuk merancang sendiri bangunan dan fisik masjid sesuai dengan kondisi masyarakat setempat. Masjid di Indonesia berkembang menjadi dua bentuk, yang pertama adalah bentuk yang dipengaruhi oleh kebudayaan setempat. Kedua adalah bentuk yang dipengaruhi oleh kebudayaan timur tengah. Kemudian masjid dengan bentuk yang berbeda dari kedua bentuk yang telah dijelaskan sebelumnya mulai bermunculan. Salah satu dari masjid tersebut adalah Masjid Jami’e Darussalam yang menjadi objek penelitian. Penelitian dilakukan berdasarkan studi awal yang dilakukan dengan mengkaji teori persepsi ruang yang dikemukakan oleh Bert Bielefeld dan teori persepsi ruang pada masjid. Dari teori yang ada kemudian dapat dirumuskan suatu indikator berupa persepsi ruang yang diperlukan dalam sebuah masjid. Indikator yang telah ada kemudian digunakan untuk meneliti bangunan dengan fokus kepada persepsi ruang. Hasil analisa objek studi kemudian diolah lebih lanjut melalui tabel analisa sehingga dapat disimpulkan elemen pembentuk ruang yang mempengaruhi persepsi manusia pada masjid. Dari penelitian tersebut, didapatkan hasil bahwa persepsi ruang yang diperlukan dalam sebuah masjid hanya ada pada ruang shalat Masjid Jami’e Darussalam, namun tidak pada ruang-ruang lainnya. Hal tersebut dikarenakan karakter elemen pembentuk ruang yang berbeda-beda pada setiap ruang. Manfaat dari penelitian ini bagi kaum umum adalah dapat menambah pengetahuan mengenai persepsi ruang yang diperlukan dalam sebuah masjid dan bagaimana persepsi ruang tersebut dapat terwujud. Sementara itu bagi para arsitek dan lembaga masjid, penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai persepsi ruang dalam sebuah masjid serta bagaimana merancang elemen-elemen pembentuk ruang untuk dapat mewujudkan persepsi ruang tersebut. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject elemen pembentuk ruang en_US
dc.subject persepsi ruang en_US
dc.subject masjid en_US
dc.title Elemen pembentuk persepsi ruang pada Masjid Jami'e Darussalam, Jakarta Pusat en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2013420129
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0430117602
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account