dc.description.abstract |
Latar Belakang. Penggunaan peti kemas yang bersifat konduktif dalam desain arsitektur Hotel Chara, Kota Bandung menjadi fenomena yang melatarbelakangi penelitian ini. Pengukuran membuktikan bahwasanya suhu yang tercipta pada ruang-ruang kamar Hotel Chara cukup tinggi saat tidak menggunakan AC. Oleh sebab itu, perlunya penyikapan terhadap hal ini dari sisi desain arsitektur yang berfokus pada konstruksi dan pengolahan material peti kemas yang secara langsung berkaitan dengan kondisi termal di dalam ruangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan dan saran dalam hal konstruksi dan pengolahan material peti kemas yang baik agar dapat meminimalisir jumlah panas yang masuk ke dalam ruangan (heat avoidance). Metode Penelitian. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi pasca-huni. Penelitian ini difokuskan pada observasi dan evaluasi yang berkaitan dengan konstruksi dan pengolahan material peti kemas di Hotel Chara, sehingga konstruksi dan pengolahan dapat di optimalkan sesuai kaidah yang berlaku untuk mereduksi panas yang masuk ke dalam ruangan yang berdampak pada efisiensi penggunaan energi operasional AC. Dilakukan juga simulasi dengan menggunakan beberapa software untuk memperkuat analisis. Temuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil observasi dan evaluasi, terdapat cukup banyak konstruksi dan pengolahan material peti kemas di Hotel Chara yang masih dapat di optimalkan untuk mencapai kondisi termal kamar yang lebih optimal. Disertakan juga saran-saran yang dapat di pertimbangkan dan di aplikasikan pihak pengelola Hotel Chara untuk lebih memaksimalkan heat avoidance yang secara langsung berpengaruh terhadap efisiensi penggunaan energi pendingin ruangan di Hotel Chara. |
en_US |