Abstract:
Pemeliharaan adalah sebuah investasi dalam arsitektur yang seringkali diabaikan. Rumah susun harus dipelihara untuk menjamin keberhasilan pembangunannya sebagai bentuk revitalisasi permukiman kumuh di perkotaan. Pemeliharaan tercipta dari pemakaian elemen fisik, sedangkan kualitas elemen fisik yang menentukan kualitas bangunan juga ditentukan oleh upaya pemeliharaannya. Elemen fisik yang tercipta dari rancangan tidak dapat dipisahkan dari pemeliharaan. Keduanya saling mempengaruhi dalam menjaga kualitas rumah susun. Penelaahan hubungan antara elemen fisik dengan pemeliharaannya dilakukan untuk melihat bagaimana elemen yang dihasilkan dari perancangan dapat berperan dalam menjaga kualitas bangunan seiring berjalannya waktu.
Rusunawa Pesakih dan Rusunawa Tambora adalah dua rumah susun yang memiliki tipologi serupa, dibangun dengan waktu berbeda, namun memiliki kualitas fisik yang sangat berbeda.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan kondisi elemen fisik antar bangunan, dalam bangunan dan jaringan sarana prasarana rumah susun dan melihat hubungan hal tersebut dengan pemeliharaan bangunan.
Berdasarkan analisa elemen fisik adalah objek pemeliharaan bangunan. Karakter yang dimiliki elemen fisik menentukan jenis pemeliharaan yang dibutuhkan. Elemen yang paling membutuhkan pemeliharaan rumah susun adalah elemen yang membutuhkan upaya pemeliharaan yang tinggi (high maintenance), serta elemen aksesibilitas tinggi dan penggunaaan intensif. Faktor temuan yang mempengaruhi kualitas elemen fisik adalah perilaku penghuni, sanksi penertiban, dan keuangan.