dc.description.abstract |
Teknologi yang berkembang pesat berdampak pada perekonomian, khususnya industri kuliner seperti restoran, cafe, dan coffee shop. Saat ini banyak sekali coffee shop dan setiap coffee shop menawarkan fasilitas dan juga suasana yang beragam. Pemilik coffee shop harus memiliki kemampuan bersaing, salah satu contohnya yaitu mampu menawarkan produk yang berkualitas dengan harga terjangkau. Para pengusaha coffee shop dituntut untuk lebih efektif, efisien, dan ekonomis dalam menjalankan kegiatan operasionalnya serta memiliki sistem perhitungan biaya yang sesuai dengan kondisi atau karakteristik perusahaan. Menyadari pentingnya perhitungan harga pokok yang akurat bagi perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait pembebanan biaya-biaya yang terdapat dalam perhitungan harga pokok produk kepada setiap produk dengan menggunakan activity based costing system. Penelitian ini dilakukan pada 5758 Coffee Lab yang merupakan salah satu coffee Lab di Kota Bandung.
Dalam activity-based costing system, pembebanan biaya dilakukan dengan mengidentifikasi setiap aktivitas sebagai fundamental cost object. Selain itu dalam activity-based costing system, biaya-biaya yang dibebankan ke produk tidak hanya biaya bahan baku dan tenaga kerja melainkan keseluruhan biaya, dimana termasuk juga biaya tidak langsung. 5758 Coffee Lab hanya menghitung harga pokok produk berdasarkan biaya bahan baku langsung saja, sedangkan biaya tidak langsung seperti biaya tenaga kerja dan biaya overhead, dibebankan ke produk tanpa melihat adanya hubungan sebab akibat sehingga produk yang dihasilkan dibebani biaya secara tidak tepat. Maka dari itu, penulis melakukan pengklasifikasian dan pembebanan biaya produksi tidak langsung dengan menggunakan activity-based costing system.
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Dalam mengumpulkan data, penulis melakukan wawancara dengan beberapa pihak dalam perusahaan dan melakukan observasi langsung ke perusahaan sehingga memperoleh dokumen pendukung relevan. Objek penelitian yang digunakan adalah industri kecil-menengah dalam bidang kuliner, yaitu 5758 Coffee Lab. Setelah penulis memperoleh gambaran atas objek yang diteliti, selanjutnya penulis dapat menarik kesimpulan dan memberikan saran kepada pemilik usaha.
Setelah penulis melakukan perhitungan harga pokok produk dengan menggunakan metode Activity Based Costing System, ternyata diketahui selama ini perhitungan harga pokok produk di 5758 Coffee Lab mengalami overcosted sehingga diperoleh selisih biaya untuk masing-masing produk yaitu Cappucino sebesar Rp 5.108,00., Café Latte sebesar Rp 4.268,00., Espresso kocok sebesar Rp 6.706,00.serta Ice Latte sebesar Rp 2.614,00. Kemudian penulis dapat menetapkan harga jual baru dengan menggunakan metode cost-based pricing. Perusahaan menetapkan mark up sebesar 30% dari hasil perhitungan HPP yang telah dilakukan penulis. Sehingga harga jual produk yang baru dapat memberikan keuntungan lebih bagi perusaahan dalam menjalankan usahanya. |
en_US |