Abstract:
Persaingan dalam jenis usaha coffee shop semakin meningkat. Laba akan menjadi faktor penting dalam kelangsungan hidup suatu kafe. Beberapa unsur penting dalam laba adalah biaya produk dan biaya pelanggan. Biaya yang lebih susah untuk dibebankan adalah biaya tidak langsung. Ketidakakuratan alokasi biaya tidak langsung akan mempengaruhi biaya produk dan biaya pelanggan. Kesalahan perhitungan kedua biaya tersebut akan menyebabkan kesalahan pengambilan keputusan yang berdampak pada perhitungan laba. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang akurat untuk menghitung alokasi biaya tidak langsung agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan biaya produk dan biaya pelanggan yang nantinya akan mempengaruhi laba perusahaan.
Biaya produk merupakan penjumlahan biaya-biaya yang dibebankan ke produk dengan tujuan tertentu. Sedangkan biaya pelanggan adalah biaya yang tidak dapat dibebankan ke produk, melainkan ke pelanggan. Kemudian pengertian dari laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan yang paling banyak dijadikan ukuran kinerja bagi suatu perusahaan.
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Dengan metode ini, peneliti mengumpulkan, mengolah dan menganalisis serta menyajikan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai objek yang diteliti dan nantinya dapat diperoleh kesimpulan dan ditemukan solusi yang tepat atas masalah yang ada. Data diperoleh dengan wawancara, observasi, dan studi kepustakaan.
Kafe PK belum membebankan biaya tidak langsung dengan tepat sehingga perhitungan biaya produk belum tepat dan tidak ada perhitungan biaya pelanggannya. Oleh karena itu, Kafe PK belum memahami tentang peranan alokasi biaya tidak langsung dalam perhitungan biaya produk dan biaya pelanggan untuk meningkatkan laba. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa Kafe PK memiliki biaya pelanggan yang cukup besar yaitu sebesar 37%, belum memasukkan biaya penyusutan, dan membebankan semua biaya ke produk. Biaya produk yang dihitung oleh pihak kafe menunjukkan angka yang overcosted. Oleh karena itu, peneliti menggunakan sistem ABC untuk mengalokasikan biaya tidak langsung. Dengan sistem ini, biaya dikelompokkan berdasarkan aktivitas yang memiliki cost drivers yang sama. Biaya tidak hanya dibebankan ke produk, melainkan juga ada yang dibebankan ke pelanggan. Dengan sistem ABC, perhitungan biaya menjadi lebih akurat. Penting bagi perusahaan untuk membebankan biaya tidak langsung dengan tepat dalam menghitung biaya produk dan biaya pelanggan agar perusahaan dapat mengambil keputusan untuk meningkatkan laba. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar Kafe PK menggunakan sistem ABC untuk membebankan biaya tidak langsungnya agar lebih akurat. Peneliti juga menyarankan agar pihak kafe dapat mengefisiensikan biaya, terutama biaya untuk melayani pelanggan. Apabila biayanya tidak dapat dikurangi, maka pihak kafe dapat mengubah strategi untuk ke depannya.