Abstract:
Perkembangan teknologi informasi sangatlah pesat dalam beberapa dekade ini.
Perkembangan teknologi menyebabkan persaingan yang terjadi semakin ketat. Perkembangan
ini menyebabkan terjadi juga perubahan dalam sistem informasi akuntansi perusahaan. Sejak
dicetuskannya konsep Enterprise Resource Planning (ERP) pada tahun 1990, telah banyak
perusahaan-perusahaan yang mulai menerapkan ERP. Popularitas ERP terus meningkat
dibuktikan dengan pertumbuhan penjulaan software ERP dari sekitar $28 milliar pada tahun
2006 menjadi sekitar $48 milliar pada 2011. Lebih dari 50% pengguna ERP adalah perusahaan
yang berada di dalam industri manufaktur. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan
yang mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Oleh karena itu,
siklus produksi merupakan siklus yang sangat penting bagi perusahaan manufaktur. Masalah-masalah
yang terjadi di dalam siklus produksi menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi
perusahaan.
Perusahaan manufaktur memiliki beberapa masalah yang terjadi di dalam siklus
produksi. Beberapa masalah yang terjadi di dalam siklus produksi ialah: kesalahan desain
produk, kesalahan bill of material, kesalahan penjadwalan produksi, keterlambatan proses
produksi, kesalahan dalam penentuan harga pokok produksi, kesalahan pembuatan laporan
produksi, keterlambatan pengiriman pesanan ke pelanggan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya
kualitas data dan informasi yang ada di dalam perusahaan. Dalam menanggulangi masalah
tersebut, pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur ialah menerapkan ERP.
ERP diharapkan dapat mengintegrasikan semua bagian dalam perusahaan dan memfasilitasi
aliran informasi baik dari dalam maupun luar perusahaan.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan ialah metode deskriptif. Data yang
digunakan berupa jurnal penelitian dan text book dari Indonesia maupun luar Indonesia dalam
periode 2001 hingga 2017. Teknik pengumpulan ialah studi kepustakaan. Teknik pengolahan
data dalam skripsi ini ialah content analysis yaitu dengan mengambil semua data yang ada dan
menganalisis hingga mendapat pengetahuan yang baru mengenai topik terkait.
Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan yaitu sebelum menerapkan ERP
perusahaan memiliki beberapa masalah dalam siklus produksi antara lain: komunikasi yang
kurang baik antar departemen penjualan dan departemen produksi, pengendalian inventory
yang kurang baik, harga pokok produksi yang tidak akurat, penentuan product mix yang salah,
dan lain-lain. Terdapat delapan fakor utama yang mempengaruhi keberhasilan penerapan ERP
yaitu: top management support, project management, change management, education and
training, teamwork and composition, communication, consultant support, dan clear goal and
objective. Peranan Enterprise Resource Planning (ERP) dapat berbeda-beda di perusahaan.
Manfaat yang yang diterima perusahaan antara lain: perencanaan produksi yang lebih baik,
sales forecast yang lebih baik, informasi mengenai actual sales yang lebih akurat, informasi
yang berkualitas mengenai inventory, efisiensi penggunaan peralatan dan tenaga kerja, waktu
produksi semakin cepat, peningkatan kualitas data dan informasi, peningkatan keputusan
product mix, dan lain-lain. Atas hasil penelitian yang dilakukan sebaiknya perusahaan
mempertimbangkan cost dan benefit dari penerapan ERP, sebaiknya perusahaan melakukan
evaluasi atas manfaat yang diterima dari penerapan ERP, sebaiknya semua personel yang ada
di perusahaan ikut berpartisipasi dalam pengimplementasian ERP agar manfaat yang diterima
bagi perusahaan semakin banyak. Sebaiknya penelitian selanjutnya meneliti lebih dalam
mengenai peranan ERP) pada masing-masing aktivitas yang ada di siklus produksi dan
penelitian selanjutnya mempertimbangkan jenis kegiatan dalam industri manufaktur.