Abstract:
Sektor pariwisata di Indonesia merupakan salah satu sektor yang sedang naik daun
selama beberapa tahun terakhir ini. Pasalnya, sektor ini merupakan penggerak roda ekonomi
negara terbesar di Indonesia. Banyak kota di Indonesia yang berlomba-lomba untuk
menjadikan kotanya sebagai sebuah destinasi wisata. Seperti kota Bandung, dikenal sebagai
kota wisata dimana terdapat banyak tempat rekreasi dan wisata kuliner yang sangat
digemari oleh banyak wisatawan. Dengan berkembangnya sektor pariwisata di kota
Bandung membuat sektor perhotelan juga meningkat jauh selama beberapa tahun terakhir.
V Hotel & Residence adalah hotel bintang 3(tiga) yang berdiri sejak tahun 2011
dan terletak di daerah Sukagalih, Bandung. Dalam melakukan bisnisnya, V Hotel &
Residence akan memperoleh laba dari unit kamar yang disewakan. Untuk dapat
menghasilkan labanya, perusahaan dapat mengelola biaya yang timbul dari kegiatan
operasional. Salah satunya adalah biaya pembelian persediaan kepada supplier. Pembelian
persediaan seharusnya dapat dikelola dengan memilih supplier yang tepat bagi perusahaan
sehingga biaya yang ditanggung perusahaan menjadi rendah. Selain itu juga, perusahaan
harus mengetahui tingkat persediaan yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi permintaan
pelanggan tanpa harus mengalami understocked atau overstocked.
Metode pemilihan supplier yang paling tepat digunakan oleh perusahaan adalah
dengan menggunakan informasi biaya yang dihasilkan oleh activity-based costing yang
dapat memperhitungkan biaya dari aktivitas perolehan (procurement activities). Total biaya
supplier yang paling rendah akan membuat perusahaan mendapatkan penghematan biaya
sehingga laba perusahaan dapat meningkat. Selama ini, activity-based costing belum
berperan penting di V Hotel & Residence dalam hal pemilihan supplier dan pengelolaan
persediaan safety stock karena perusahaan masih menggunakan traditional costing yaitu
hanya memperhitungkan aspek harga beli dan meramalkan permintaan rata-rata
berdasarkan data historis.
Selama bulan April-September 2017, perusahaan membeli kebutuhan body wash
dari supplier Cakrawala, sedangkan dental kit dari supplier Aneka Baru. Namun setelah
mempertimbangkan aktivitas perolehan dengan menggunakan activity-based costing, V
Hotel & Residence sebaiknya memilih supplier Hoffman untuk body wash dan supplier
Sumber Berkat untuk dental kit dimana biaya perolehan yang ditimbulkan dari aktivitas
pembelian adalah lebih rendah dibandingkan dengan perhitungan yang menerapkan
traditional costing. Untuk penerapan safety stock, apabila menggunakan informasi biaya
dari traditional costing, maka untuk pembelian body wash akan dilakukan 4 kali pengiriman
selama setahun, dengan asumsi 720 liter per tahun, sehingga tingkat pemesanan
ekonomisnya adalah 165 liter. Sedangkan untuk penerapan safety stock dental kit, akan
dilakukan 4 kali pengiriman selama setahun dengan unit pemesanan ekonomis adalah
10,440 unit dengan asumsi untuk memenuhi permintaan pelanggan sebanyak 36,000 per
tahun. Namun setelah mempertimbangkan faktor lain selain harga beli barang tersebut,
perusahaan akan menerima pengiriman body wash sebanyak 8 kali dengan kuantitas
ekonomis sebanyak 105 liter guna memenuhi permintaan pelanggan sebanyak 780 dalam
setahun. Sedangkan untuk dental kit, perusahaan seharusnya hanya menerima 2 kali
pengiriman selama setahun dengan kuantitas ekonomis adalah 18,028 unit.