Peranan analisis biaya kualitas dalam pengendalian kualitas untuk mengurangi kegagalan produk pada PT. Bisma

Show simple item record

dc.contributor.advisor Kosasih, Elsje
dc.contributor.author Kristina, Jessie
dc.date.accessioned 2018-05-31T05:09:45Z
dc.date.available 2018-05-31T05:09:45Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp35518
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/6152
dc.description 22989 - FE en_US
dc.description.abstract Persaingan yang semakin ketat di Indonesia yang sedang terjadi pada saat ini karena adanya globalisasi, yang mendorong perusahaan-perusahaan harus menciptakan keunggulan masing-masing agar dapat bertahan dan mampu bersaing di pasar industri. PT. Bisma merupakan perusahaan yang memproduksi baut berdasarkan permintaan pelanggan. PT. Bisma harus selalu memperhatikan produknya agar dapat unggul dibandingkan dengan perusahaan lain yang menghasilkan produk sejenis. Analisis biaya kualitas merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar dapat selalu menjaga kualitas produk perusahaan dan dapat mengurangi tingkat kegagalan produk. Jenis biaya kualitas dibagi menjadi tiga jenis, yaitu prevention costs, appraisal costs, dan failure costs. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini, sehingga dapat menggambarkan objek yang diteliti secara jelas, kemudian dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, kemudian penulis memberikan saran yang perlu dilakukan dan berguna bagi perusahaan. Penelitian ini dilakukan sejak bulan September 2017 sampai dengan November 2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari bulan Januari 2017 hingga Juni 2017. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan referensi-referensi berupa buku, jurnal, literatur yang membahas tentang kualitas, biaya kualitas, dan kegagalan produk. Setelah itu, penulis melakukan observasi di lapangan, wawancara dengan pihak perusahaan, dan mencatat hasil peninjauan langsung tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan masih menghasilkan produk gagal di atas batas toleransi sebesar 6,65% dari total produksi, sedangkan batas yang telah ditentukan adalah 3-4% dari total produksi. Saat ini, perusahaan masih belum menerapkan analisis biaya kualitas, namun perusahaan telah memiliki unsur biaya kualitas, yaitu biaya pelatihan karyawan, biaya inspeksi, biaya perbaikan mesin, biaya scarp dan rework, biaya spoilage, biaya pemotongan harga, biaya retur produk, dan biaya pengiriman akibat terjadinya kegagalan produk di perusahaan. Kegiatan-kegiatan tersebut belum mampu menurunkan tingkat kegagalan produk pada PT. Bisma sampai 3-4%. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terbesar terjadinya kegagalan produk pada PT. Bisma adalah sumber daya manusia (human error). Pegawai yang kurang berkonsentrasi dalam bekerja, kurangnya pelatihan dan pengetahuan menjadi faktor penyebab terjadinya kegagalan produk. Faktor kedua yang menjadi penyebab terjadinya kegagalan produk adalah faktor mesin. Mesin-mesin yang terdapat pada PT. Bisma tidak dipelihara secara rutin, sehingga dapat mengalami gangguan sewaktu-waktu yang akan mengganggu proses produksi yang sedang berlangsung. Faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya kegagalan produk adalah bahan baku, bahan baku tidak seluruhnya diinspeksi ketika datang ke perusahaan sehingga kualitasnya buruk dan dapat menyebabkan produk yang dihasilkan pun kualitasnya buruk. Faktor terakhir penyebab terjadinya kegagalan produk adalah metode produksi yang tidak digunakan oleh karyawan sebagaimana mestinya, karyawan hanya menggunakan pengetahuan berdasarkan pengalamannya untuk menjalankan proses produksi. Maka dari itu, perusahaan perlu menambah pelatihan karyawan, memberikan bonus kepada karyawan ketika tingkat kegagalan produk menurun, melakukan pemeliharaan mesin secara berkala, dan melakukan pengawasan yang lebih terhadap karyawan-karyawannya (supervisi). Dengan dilakukannya tindakan perbaikan yang tepat berdasarkan analisis biaya kualitas maka diharapkan PT. Bisma dapat menurunkan biaya kualitas sebesar Rp 47.238.660,00, tingkat produk cacat menurun sebesar 70%, serta pada akhirnya dapat meningkatkan laba perusahaan. en_US
dc.publisher Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.title Peranan analisis biaya kualitas dalam pengendalian kualitas untuk mengurangi kegagalan produk pada PT. Bisma en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2013130044
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0416045501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI604#Akuntansi


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account