dc.description.abstract |
Gula memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu salah satunya sebagai bahan dasar pemanis. Permintaan gula yang tidak setimbang dengan daya produksi gula membuat tingkat impor gula dan produksi pemanis buatan yang membahayakan konsumen terus meningkat. Permasalahan ini menjadi salah satu dasar pemikiran dalam membuat pemanis alami dengan daya pemanis yang tinggi dan tidak membahayakan konsumen yaitu biosirup dari bahan baku nabati singkong. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh dari interaksi konsentrasi tepung singkong, enzim a-amilase, dan enzim glukoamilase terhadap kadar glukosa pada perolehan biosirup. Manfaat penelitian adalah menambahkan pengetahuan mengenai hidrolisis secara enzimatis tepung singkong dengan parameter konsentrasi tepung singkong, enzim a-amilase, dan enzim glukoamilase yang tepat untuk mendapatkan perolehan biosirup dengan kadar glukosa optimal, mengurangi impor glukosa Indonesia, dan juga mengurangi konsumsi pemanis buatan yang dapat membahayakan konsumen.
Metode penelitian yang dilakukan adalah hidrolisis larutan tepung singkong secara enzimatis yang terdiri tahap likuifikasi dan tahap sakarifikasi. Larutan tepung singkong tersebut dibuat dengan melarutkan tepung singkong dan akuades pada variasi konsentrasi 20, 40, 60% (g/mL). Tahap likuifikasi dilakukan melalui penambahan enzim a-amilase dengan variasi konsentrasi 5; 5,5; 6 mg/g tepung singkong. Temperatur proses likuifikasi dijaga pada 80oC dan pH 6 selama 2 jam. Tahap sakarifikasi dilakukan melalaui penambahkan enzim glukoamilase dengan variasi konsentrasi 5; 5,5; 6 mg/g tepung singkong. Temperatur proses sakarifikasi dijaga pada 60oC dan pH 4 selama 24 jam. Uji aktivitas enzim a-amilase dan enzim glukoamilase dilakukan untuk menentukan aktivitas enzim selama proses hidrolisis. Perolehan biosirup yang dihasilkan melalui tahap likuifikasi dan sakarifikasi dianalisa dengan menggunakan instrumen High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dan metode Lane-Eynon untuk mengetahui interaksi dari konsentrasi tepung singkong, enzim enzim a-amilase, dan enzim glukoamilase yang dapat menghasilkan biosirup dengan gula pereduksi optimum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada tingkat kepercayaan 95%, konsentrasi tepung singkong, enzim a-amilase, dan enzim glukoamilase memberikan pengaruh terhadap gula pereduksi perolehan biosirup serta terdapat interaksi antara variabel konsentrasi tepung singkong, enzim a-amilase, dan enzim glukoamilase terhadap gula pereduksi perolehan biosirup. Perolehan gula pereduksi yang tertinggi pada biosirup adalah sebesar 25,76% dengan perlakuan konsentrasi tepung singkong 60% (g/mL), enzim a-amilase 6 mg/g tepung singkong dan glukoamilase 6 mg/g tepung singkong. |
en_US |