Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah mepelajari pengaruh kecepatan pengadukan, jumlah pelarut serta interaksinya terhadap kadar vitamin C dan beta-karoten pada proses ekstraksi antioksidan dari daun kelor. Manfaat penelitian ini adalah memanfaatkan tanaman kelor yang selama ini banyak dijadikan tanaman pagar oleh sekelompok masyarakat serta mempelajari proses ekstraksi antioksidan dari daun kelor, khususnya kecepatan pengadukan, jumlah pelarut, dan interaksinya yang mempengaruhi besarnya kadar vitamin C dan kadar ß-karoten serta peluang membuka usaha yang bergerak dibidang produksi antioksidan di Indonesia.
Metode pada penelitian ini terdiri atas perlakukan awal, penelitian pendahuluan, dan penelitian utama. Pada perlakukan awal dilakukan pembersihan daun kelor, serta mengatur ukuran partikel serta pengeringan daun kelor. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan 2 tahap, tahap pertama untuk mengetahui waktu ekstraksi yang dapat mewakili semua tempuhan proses ekstraksi antioksidan dari daun kelor, sedangkan tahap kedua untuk mengetahui kadar etanol dan ukuran partikel daun kelor yang terbaik. Percobaan dilakukan dengan variasi kadar etanol (70%, 80%, dan 90%) dan ukuran partikel daun kelor (-10+20, -20+30, dan -30+40). Penelitian utama dilakukan dengan waktu ekstraksi, kadar etanol serta ukuran partikel daun kelor yang telah diperoleh dari penilitian pendahuluan. Variasi yang digunakan adalah kecepatan pengadukan (50, 100, 150 rpm) dan jumlah pelarut (300, 400, 500 mL). Analisis yang dilakukan meliputi kadar vitamin C, kadar ß-karoten, kadar klorofil. Rancangan percobaan yang digunakan adalah metode analisis faktorial dua faktor dan LSD (Least Significant Difference).
Dari hasil penelitian dengan tingkat kepercayaan 95%, terdapat pengaruh kecepatan pengadukan terhadap ektraksi beta-karoten dan klorofil pada daun kelor, jumlah pelarut berpengaruh terhadap ektraksi vitamin C dan klorofil pada daun kelor. Selain itu, terdapat interaksi antara kecepatan pengadukan dan jumlah pelarut terhadap ektraksi klorofil pada daun kelor. Kondisi terbaik untuk ektraksi vitamin C dan beta-karoten adalah pada kecepatan pengadukan 100 rpm dan jumlah pelarut 500 mL berturut-turut sebesar 0,016 % dan 0,00136 % dalam volume total sampel. Kondisi terbaik untuk ektraksi klorofil adalah pada kecepatan pengadukan 50 rpm dan jumlah pelarut 500 mL sebesar 0,1726 % dalam volume total sampel.