Abstract:
PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dengan sistem
produksi make to order. Saat ini, PT X sering mengalami permasalahan stockout pada
beberapa jenis benang impor. Pemesanan benang impor dilakukan sewaktu-waktu dengan
jumlah berdasarkan intuisi karyawan PPC mengenai permintaan yang akan datang. Saat
ini, PT X diestimasikan memiliki service level sebesar 75% dan terjadi backorder yang
sangat merugikan PT X. PT X ingin meningkatkan performansi service level perusahaan
dengan total cost yang minimum mencakup holding cost dan perishable cost yang rendah.
Oleh karena itu, PT X membutuhkan manajemen persediaan untuk menentukan kapan
serta jumlah pemesanan.
Penelitian ini berfokus pada 5 jenis benang impor yang sering mengalami stockout
yaitu NH-0125-BYB, NH-0120, NH-0126, PH-0010-TK dan PH-0129. Penelitian ini
menggunakan fixed order size pada benang impor dengan mempertimbangkan bahan
baku impor melibatkan lebih dari 1 supplier. Kebijakan umur penyimpanan benang impor
selama maksimal 12 minggu, demand dan lead time benang impor yang bersifat
probabilistik menyebabkan metode yang paling tepat untuk digunakan adalah Monte Carlo
Simulation. Metode ini bertujuan untuk menemukan reorder point (B) dan order size (Q)
dengan expected total cost paling minimum dengan memperhatikan service level 95%.
Dalam penelitian ini, Monte Carlo Simulation digunakan untuk mensimulasikan
sistem persediaan fixed order size sebanyak 12 hingga 19 skenario yang merupakan
kombinasi antara B dan Q untuk setiap jenis benang impor yang diteliti. Skenario terpilih
menghasilkan sistem persediaan usulan untuk 5 jenis benang impor dengan service level
antara 95,34% hingga 98,73%.