Abstract:
Chink Make-Up adalah toko yang menjual kosmetik secara online. Data
menunjukkan bahwa rata-rata penjualan mengalami penurunan sebesar -3,61% dari bulan
September 2016 hingga Agustus 2017. Penurunan penjualan disebabkan oleh pemilihan
metode pemasaran yang kurang baik. Minimnya pengalaman dan pengetahuan owner
merupakan faktor utama dalam pemilihan metode pemasaran yang bersifat trial and error.
Faktor lainnya yang menyebabkan penurunan penjualan adalah Chink Make-Up tidak
mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumennya, sehingga metode penawaran produk
saat ini masih belum mencapai keinginan konsumen.
Untuk mengetahui faktor apa saja yang dipertimbangkan oleh konsumen,
dilakukan studi literatur dan wawancara untuk mengetahui faktor tersebut. Kuesioner
dibuat berdasarkan elemen penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara. Penyebaran
kuesioner kepada konsumen Chink Make-Up dilakukan secara online. Data hasil kuesioner
tersebut dilakukan uji validitas dan reliabilitas, dan kemudian dilakukan clustering
menggunakan metode K-Means Cluster.
Hasilnya adalah konsumen Chink Make-Up terbagi menjadi 5 segmen, dengan
segmen 1 sebagai konsumen yang berbelanja make-up sehari-hari dengan pertimbangan
yang minim (trusted shop seeker), segmen 2 adalah konsumen yang berbelanja make-up
karena motivasi impulsive dengan pertimbangan online shop harus memiliki predikat
trusted (impulsive buyer), segmen 3 adalah konsumen yang sangat pemilih serta paling
sering melakukan akses internet (social media shopper), segmen 4 adalah konsumen yang
membeli kosmetik di saat membutuhkan (purposive buyer), dan segmen 5 adalah
konsumen yang berbelanja sehari-hari dan memiliki karakter yang cukup pemilih (sensitive
price buyer). Usulan e-marketing mix (product, price, place, promotion, personalization,
privacy, customer service, community, site, security, sales promotion) akan ditujukan
kepada segmen 3 sebagai primary target market, dan juga segmen 5 sebagai secondary
target.