Abstract:
Kemasan merupakan salah satu elemen dalam strategi pemasaran masa kini.
Kemasan dapat menjadi media komunikasi antara produsen dan pembeli. Kemasan juga
menjadi salah satu variabel yang dapat mempengaruhi emosi dan keputusan pembelian. Saat
ini banyak makanan ringan produksi UKM yang memiliki target pasar berupa anak-anak.
Secara umum, anak-anak pada usia 6-12 tahun mempunyai kemampuan terhadap receptive
vocabulary sebanyak 24.000 sampai dengan 50.000 kata. Akibatnya anak-anak akan lebih
memahami penyampaian informasi melalui media gambar dan warna.
Dalam perancangan kemasan berdasarkan emosi, perlu dilakukan pengukuran
terhadap emosi yang dirasakan. Oleh karena keterbatasan anak-anak dari aspek kognitif
maka, metode yang mengandalkan kemampuan berbahasa menjadi kurang tepat untuk
diterapkan. Metode PrEmo2 merupakan metode untuk mengukur emosi di mana terdapat 14
jenis karakter emosi di dalamnya. Metode ini bersifat independen terhadap bahasa dan
penggunaan animasi di dalamnya membuat metode ini tepat untuk digunakan kepada anak-anak.
Mie Lidi Sukarasa merupakan makanan ringan yang diproduksi oleh UKM. Dari hasil
evaluasi awal berupa proses wawancara dan penilaian dengan menggunakan metode PrEmo2
terhadap 12 atribut yang terdapat pada kemasan saat ini. Diketahui terdapat sembilan atribut
yang memerlukan perbaikan. Secara keseluruhan kemasan saat ini menghasilkan rata-rata
emosi positif sebesar 1,09 dan emosi negatif sebesar 1,12. Terdapat tiga buah usulan
perbaikan kemasan yang dibuat. Dari ketiga usulan tersebut dipilih usulan perbaikan kemasan
alternatif 1 dengan menggunakan bahan kemasan karton tipis dengan dimensi 7 cm x 3 cm x
21 cm, yang menghasilkan rata-rata emosi positif sebesar 2,93. Usulan tersebut dipilih karena
menghasilkan hasil yang baik dari segi evaluasi dengan menggunakan metode PrEmo2
maupun proses pemilihan kemasan.