Perbaikan sistem antrian di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Bandung II

Show simple item record

dc.contributor.advisor Pratikto, Fransiscus Rian
dc.contributor.author Dion, F. N. Cornelius
dc.date.accessioned 2018-05-22T04:57:18Z
dc.date.available 2018-05-22T04:57:18Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp35590
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/5988
dc.description 4594 - FTI en_US
dc.description.abstract BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) adalah suatu sarana yang wajib diikuti seluruh masyarakat Indonesia sebagai jaminan kesehatan dan keselamatan kerja. Salah satu program dari BPJS adalah JHT (Jaminan Hari Tua), yaitu pengembalian uang iuran yang sudah dibayarkan secara berkala kepada para pekerja yang sudah berhenti bekerja. Di dalam Kantor BPJS Ketenagakerjaan Bandung II, para nasabah sudah mengantri dari pagi, menyebabkan antrian yang panjang saat jam operational dimulai (pukul 8.00 pagi). Akibatnya rata-rata waktu yang digunakan nasabah di dalam Kantor BPJS Ketenagakerjaan Bandung II mencapai sekitar dua sampai empat jam. Waktu ini sangat jauh di bawah standar yang dikeluarkan Kantor Pusat BPJS, yaitu sekitar 40 menit. Penelitian dilakukan dengan metode analisis sistem menggunakan model matematis. Metode tersebut terdiri dari: metode analitis secara Markovian, metode analitis general, dan metode simulasi. Metode analitis secara Markovian tidak dapat digunakan karena syarat model distribusi dari kedatangan nasabah dan distribusi pelayanan yang harus berdistribusi eksponensial, tidak terpenuhi, sehingga hasil akhir yang akan didapat kemungkinan besar akan kurang akurat. Metode analitis general juga tidak digunakan karena keterbatasan peneliti yang belum pernah memelajari metode tersebut sebelumnya. Sehingga akhirnya, peneliti menggunakan metode simulasi sebagai metode terbaik untuk menganalisis sistem agar mendapatkan hasil yang akurat. Di akhir penelitian, didapat tiga macam usulan perbaikan. Usulan pertama yaitu, menambah operator pelayanan; usulan kedua yaitu, mengubah jam operasional Kantor BPJS Ketenagakerjaan Bandung II menjadi lebih pagi; usulan ketiga yaitu, menerapkan sistem reservasi antrian. Usulan pertama dan kedua sulit untuk diterapkan Kantor BPJS Ketenagakerjaan Bandung II karena tidak sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan Kantor Pusat BPJS. Waktu nasabah di dalam Kantor BPJS Ketenagakerjaan Bandung II yang dihasilkan usulan perbaikan pertama dan kedua juga masih belum mencapai standar 40 menit. Karena itu, usulan ketiga yang dipilih untuk diterapkan di dalam Kantor BPJS Ketenagakerjaan Bandung II, karena masih jauh lebih memungkinkan untuk diberlakukan, meskipun membutuhkan tenaga berupa ahli komputasi untuk membuat aplikasi pendukung reservasi antrian. Usulan ketiga menunjukkan terdapat pengurangan waktu menunggu nasabah sebanyak 150 menit lebih awal dari sistem sebelumnya. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Perbaikan sistem antrian di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Bandung II en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2013610203
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0429017501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account