Abstract:
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) adalah suatu sarana yang wajib
diikuti seluruh masyarakat Indonesia sebagai jaminan kesehatan dan keselamatan kerja.
Salah satu program dari BPJS adalah JHT (Jaminan Hari Tua), yaitu pengembalian uang
iuran yang sudah dibayarkan secara berkala kepada para pekerja yang sudah berhenti
bekerja. Di dalam Kantor BPJS Ketenagakerjaan Bandung II, para nasabah sudah
mengantri dari pagi, menyebabkan antrian yang panjang saat jam operational dimulai
(pukul 8.00 pagi). Akibatnya rata-rata waktu yang digunakan nasabah di dalam Kantor
BPJS Ketenagakerjaan Bandung II mencapai sekitar dua sampai empat jam. Waktu ini
sangat jauh di bawah standar yang dikeluarkan Kantor Pusat BPJS, yaitu sekitar 40 menit.
Penelitian dilakukan dengan metode analisis sistem menggunakan model
matematis. Metode tersebut terdiri dari: metode analitis secara Markovian, metode analitis
general, dan metode simulasi. Metode analitis secara Markovian tidak dapat digunakan
karena syarat model distribusi dari kedatangan nasabah dan distribusi pelayanan yang
harus berdistribusi eksponensial, tidak terpenuhi, sehingga hasil akhir yang akan didapat
kemungkinan besar akan kurang akurat. Metode analitis general juga tidak digunakan
karena keterbatasan peneliti yang belum pernah memelajari metode tersebut sebelumnya.
Sehingga akhirnya, peneliti menggunakan metode simulasi sebagai metode terbaik untuk
menganalisis sistem agar mendapatkan hasil yang akurat.
Di akhir penelitian, didapat tiga macam usulan perbaikan. Usulan pertama yaitu,
menambah operator pelayanan; usulan kedua yaitu, mengubah jam operasional Kantor
BPJS Ketenagakerjaan Bandung II menjadi lebih pagi; usulan ketiga yaitu, menerapkan
sistem reservasi antrian. Usulan pertama dan kedua sulit untuk diterapkan Kantor BPJS
Ketenagakerjaan Bandung II karena tidak sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan
Kantor Pusat BPJS. Waktu nasabah di dalam Kantor BPJS Ketenagakerjaan Bandung II
yang dihasilkan usulan perbaikan pertama dan kedua juga masih belum mencapai standar
40 menit. Karena itu, usulan ketiga yang dipilih untuk diterapkan di dalam Kantor BPJS
Ketenagakerjaan Bandung II, karena masih jauh lebih memungkinkan untuk diberlakukan,
meskipun membutuhkan tenaga berupa ahli komputasi untuk membuat aplikasi pendukung
reservasi antrian. Usulan ketiga menunjukkan terdapat pengurangan waktu menunggu
nasabah sebanyak 150 menit lebih awal dari sistem sebelumnya.