Abstract:
Ayam ras atau yang lebih dikenal dengan ayam broiler merupakan komoditias
daging yang memiliki tingkat konsumsi terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 4,797 kg per
kapita dalam waktu 1 tahun. Namun besarnya permintaan ini tidak mendukung
terbentuknya usaha peternakan ayam yang dijalankan secara mandiri oleh para peternak
di Desa. Salah satunya adalah peternakan yang berada di Desa Cikidang, Kecamatan
Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan hasil 5 Porter’s Analysis, 3 dari 5
aspek memberikan tekanan tinggi bagi para peternak ayam ras. Artinya, saat ini
peternakan ayam ras kurang memiliki daya saing secara kompetitif di industri ayam ras.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pemetaan kondisi usaha
peternakan ayam ras sekarang ini, sehingga dapat diusulkan strategi bersaing paling
tepat dalam bentuk model dan proses bisnis yang dapat meningkatkan keunggulan
kompetitif bagi peternak ayam ras di Desa Cikidang. Dalam pemetaan kondisi usaha
peternakan ayam ras sekarang digunakan metode PEST analysis, 5 Porter’s Forces
Analysis, analisis sumber daya dan kapabilitas, SWOT analysis, dan diakhiri dengan
perhitungan menggunakan metode IFAS & EFAS. Dari perhitungan IFAS & EFAS,
disimpulkan bahwa faktor internal yang paling berpengaruh adalah weakness dengan
score akhir -0,9 dan faktor eksternal yang paling berpengaruh adalah opportunities
dengan score akhir 0,55. Kemudian dari faktor weakness dan opportunities, dibuat
alternatif Mini-Maxi menggunakan metode TOWS analysis yang selanjutnya direkapitulasi
dalam tabel pemilihan strategi Porter. Dari rekapitulasi tersebut diperoleh bahwa strategi
yang relevan dengan kondisi sekarang adalah cost-leadership atau focus cost-leadership.
Model dan proses bisnis usulan untuk peternak di Desa Cikidang selanjutnya
dibuat berdasarkan pemetaan kondisi sekarang dan rekomendasi strategi untuk bersaing
di industri ayam ras. Dari model bisnis dan proses bisnis yang diusulkan diperoleh 3
evaluasi dari Dinas Peternakan Jawa Barat Bagian Distribusi dengan tujuan untuk
membuat model dan proses bisnis usulan menjadi realistis dan relevan untuk
dilaksanakan.