Abstract:
Sensory Processing Disorders (SPD) merupakan suatu kondisi di mana otak
memiliki kesulitan menerima dan menanggapi informasi yang masuk melalui indera,
sehingga respon yang diberikan untuk informasi tersebut tidak tepat. Salah satu terapi
yang digunakan untuk memperbaiki kondisi anak-anak SPD merupakan terapi okupasi.
Terapi okupasi harus dilakukan secara berkala oleh anak-anak yang menderita SPD.
Namun, terdapat beberapa hal yang menghambat, salah satu faktor utama merupakan
keterbatasannya waktu terapi yang mereka dapatkan saat ini. Kegiatan terapi saat ini
dilakukan satu kali dalam seminggu dan dilakukan selama satu jam saja. Oleh sebab itu,
diperlukan alternatif terapi yang dapat mereka gunakan dimana saja. Salah satu alternatif
yang dapat digunakan adalah mobile games pada media smartphone.
Permasalahan ini diselesaikan dengan pembuatan aplikasi yang interaktif yang
dapat menunjang kegiatan terapi tersebut. Tahap pertama yang dilakukan adalah proses
identifikasi. Pada tahap ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi langsung
dan wawancara dengan 5 orang responden yang berstatus terapis di Rumah Sakit Santo
Borromeus, Bandung. Setelah dilakukan proses identifikasi kebutuhan, tahap selanjutnya
yang dilakukan merupakan perancangan konsep game dan dihasilkanlah satu konsep
game dengan judul “Animal’s Protector”. Konsep-konsep permainan ini dirancang
berdasarkan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan pada kegiatan terapi. Setelah
dihasilkan satu konsep akhir, tahap selanjutnya dilakukan pembuatan prototipe dari
konsep tersebut dengan menggunakan software Just In Mind. Tahap terakhir yang
dilakukan pada penelitian ini adalah proses evaluasi yang dilakukan terhadap 8 orang
responden. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dilakukan juga perbaikan terhadap
beberapa konsep yang dinilai masih kurang baik.
Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dihasilkan 10 buah kebutuhan
akhir. Seluruh kebutuhan tersebut kemudian dirancang menjadi sebuah konsep
permainan. Rancangan konsep permainan dibuat juga berdasarkan adaptasi dari
permainan-permainan yang ada saat ini di tempat terapi. Rancangan game yang dibuat
memiliki 2 tema permainan yang dapat dipilih yaitu laut dan darat. Setiap permainan
terdiri dari 3 level dan dalam tiap level tersebut berisikan permainan yang mengandung
unsur-unsur terapi seperti terapi visual, kognitif, pendengaran, dan vestibular, dan
proprioseptif. Berdasarkan proses evaluasi yang dilakukan diketahui bahwa seluruh
kriteria usabilitas sudah terpenuhi. Kriteria effectiveness dan kriteria learnability memiliki
nilai sebesar 74% dan 84%. Angka ini dinilai sudah baik untuk prototipe yang dibuat.
Kriteria usefullness dan kriteria satisfaction juga sudah terpenuhi dengan komentar-komentar
positif dari para responden.