dc.description.abstract |
Kesehatan merupakan faktor yang penting bagi setiap orang. Di Indonesia dewasa ini masih banyak ditemui masalah yang berkaitan dengan kesehatan yang disebabkan tidak meratanya ketersediaan infrastruktur dan dokter. Salah satu infrastruktur di bidang kesehatan adalah obat-obatan yang di produksi oleh perusahaan farmasi. Pasar farmasi di Indonesia terus mengalami perkembang setiap tahunnya. Meskipun terus mengalami perkembangan, banyak kendala yang masih dihadapi sektor farmasi di Indonesia yaitu masih belum mampunya pemerintah memberantas peredaran obat palsu dan kurangnya kegiatan R&D di Indonesia untuk sektor farmasi yang menyebabkan 95% bahan baku masih impor. Akibat dari kendala tersebut sangat berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam pengelolaan keuangan sehingga berdampak pada profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan farmasi.
Pengelolaan keuangan setiap perusahaan tentunya berbeda, yang dapat menunjukkan perbedaan profitabilitasnya. Apabila perusahaan dikelompokkan berdasarkan profitabilitas maka perusahaan tersebut tentunya berada dikelas yang berbeda. Atas dasar tersebut perlunya suatu analisis yang menentukan faktor penyebab kelompok profitabilitas yaitu dengan dupont sistem yang merupakan metode untuk menilai efektivitas operasional suatu perusahaan yang mencakup unsur penjulan, aktiva yang digunakan serta laba yang dihasilkan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profitabilitas yang di tinjau dari analisis dupont sistem. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan sepuluh perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013-2016. Teknik analsis yang digunakan adalah kuartil data tunggal dan Mann-Whitney U Test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga kelompok perusahaan di Sektor Farmasi yang berbeda profitabilitasnya. Kelompok dengan profitabilitas rendah sebesar 5%, profitabilitas menengah dengan nilai 16% dan profitabilitas tinggi sebesar 43%. Kelompok profitabilitas tersebut dibandingkan dengan tingkat suku bunga deposito satu tahun sebesar 5% maka pengembalian dari kelompok rendah akan sama dengan tingkat suku bunga deposito. Dari ketiga kelompok tersebut yang sangat berpengaruh terhadap nilai Return On Equity (ROE) atau berhubungan konsisten adalah Return On Asset (ROA) sedangkan Financial Leverage Multiplier (FLM) tidak konsisten karena nilai FLM kelompok profitabilitas menengah lebih kecil dari kelompok profitabilitas rendah. |
en_US |