Pengaruh knowledge sharing process terhadap kapabilitas inovasi pada Usaha Mikro dan Kecil (UMK) industri busana muslim di Kota Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Satyarini, Ria
dc.contributor.author Faza, Annisa Zahra
dc.date.accessioned 2018-05-07T06:44:58Z
dc.date.available 2018-05-07T06:44:58Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp35460
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/5864
dc.description 22931 - FE en_US
dc.description.abstract Salah satu sektor fesyen yang sedang berkembang di Indonesia saat ini adalah busana muslim. Bandung merupakan daerah dengan kontribusi paling besar pada perdagangan busana muslim, antara lain berlokasi di Balubur Town Square (Baltos) dan Bandung Indah Plaza (BIP) yang mayoritas pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Dibutuhkan kapabilitas inovasi agar UMK dapat terus berkembang. Sementara, inovasi ditentukan oleh pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman karyawan yang dapat dikembangkan melalui knowledge sharing process. Sehingga, perlu diketahui seberapa besar pengaruh knowledge sharing process terhadap kapabilitas inovasi pada UMK industri busana muslim di Kota Bandung. Kapabilitas inovasi merupakan suatu kemampuan pada perusahaan dalam memperbaharui pengetahuan, proses, dan sistem yang dimiliki agar dapat menciptakan suatu nilai tambah serta menjadikan perusahaan tersebut memiliki daya saing tinggi. Menurut Saunila (2017) kapabilitas inovasi terdiri dari tujuh dimensi, yakni leadership, structures, work well-being, know-how, regeneration, external knowledge, dan employee activity. Sementara, knowledge sharing process merupakan suatu proses dalam menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dengan mengumpulkan dan memberikan informasi, pengetahuan, dan keterampilan antar karyawan. Menurut Van den Hooff & Van Weenen (dalam Rahab 2011:114) terdapat dua dimensi pada knowledge sharing process, yakni knowledge collecting dan knowledge donating. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan termasuk ke dalam tipe penelitian applied research. Populasi penelitian ini berjumlah 132 pelaku usaha busana muslim di Baltos dan BIP. Penulis menetapkan 100 responden sebagai sampel dengan teknik pengambilan sampel berupa convenience sampling. Selanjutnya, dilakukan analisis deskriptif serta regresi linear sederhana. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan karyawan pada industri busana muslim di Baltos dan BIP telah menerapkan knowledge sharing process dengan baik. Selain itu, secara keseluruhan juga tingkat kapabilitas inovasi mereka sudah cukup tinggi. Hasil yang sama mengenai penerapan knowledge sharing process dan kapabilitas inovasi juga berlaku pada sektor UMK. Penerapan knowledge sharing process pun memberikan pengaruh sebesar 36,6% terhadap kapabilitas inovasi pada UMK industri busana muslim di Kota Bandung. Penulis berharap agar para karyawan pada UMK tersebut dapat mempertahankan penerapan knowledge sharing process mereka. Untuk variabel kapabilitas inovasi, usaha mikro dapat mempertahankan seluruh dimensi kapabilitas inovasi yang telah dimiliki. Sementara usaha kecil, sebaiknya meningkatkan penerapan dimensi leadership, terutama dalam hal meningkatkan keberanian karyawan untuk menyampaikan gagasan kepada manajer atau atasan mereka. en_US
dc.publisher Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.subject Kapabilitas Inovasi en_US
dc.subject Knowledge Sharing Process en_US
dc.subject UMK en_US
dc.title Pengaruh knowledge sharing process terhadap kapabilitas inovasi pada Usaha Mikro dan Kecil (UMK) industri busana muslim di Kota Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2013120248
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0411017501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI603#Manajemen


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account