dc.description.abstract |
Melihat adanya peluang pertumbuhan pada industri televisi berlangganan yang seiring
dengan berkembangnya teknologi, PT MNC Sky Vision Tbk. sebagai salah satu penyedia
jasa televisi berlangganan memilih untuk melakukan strategi pertumbuhan untuk
mencapai tujuannya yaitu mempertahankan posisinya sebagai penguasa pangsa pasar
televisi berlangganan di Indonesia. Sejak tahun 2012 hingga tahun 2016 Perusahaan
berhasil mencatatkan pendapatan yang stabil, peningkatan jumlah pelanggan, dan
mempertahankan posisinya sebagai penguasa pangsa pasar hingga tahun 2016, selain itu
Perusahaan juga selalu mencatatkan kerugian di sepanjang tahun 2013 hingga tahun
2016. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah, yaitu apa
tujuan dan strategi pertumbuhan PT MNC Sky Vision Tbk, bagaimana evaluasi kinerja
PT MNC Sky Vision Tbk dan dampak dari strategi pertumbuhan yang telah dilakukan
terhadap kinerja PT MNC Sky Vision Tbk.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif. Sumber data
yang digunakan adalah data sekunder yang didapat melalui teknik pengumpulan data
studi pustaka terhadap buku-buku ilmiah, laporan penelitian, serta data-data yang
dipublikasikan oleh pihak Perusahaan. Data diperoleh dan dianlisis melalui analisis
strategi dan analisis kinerja yang kemudian dihubungkan dan dibandingkan untuk
mengetahui dampaknya. Analisis strategi dilakukan dengan membandingkan kondisi-kondisi
aktual Perusahaan dengan kondisi-kondisi yang membuat pemilihan satu strategi
menjadi strategi yang efektif. Analisis kinerja Perusahaan dilakukan melalui analisis
kinerja keuangan dan non keuangan. Analisis kinerja keuangan yang dilakukan adalah
analisis arus kas, analisis horizontal dan vertikal, dan analisis rasio keseluruhan.
Sedangkan, analisis kinerja non keuangan dilakukan dengan menganalisis pangsa pasar,
corporate image index, dan top brand index.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil yang diperoleh
menggambarkan bahwa strategi pertumbuhan yang dilakukan PT MNC Sky Vision Tbk.
pada tahun 2012 hingga tahun 2016 adalah strategi market penetration, product
development, dan market development. Penetapan strategi pertumbuhan yang dilakukan
seharusnya dapat membantu Perusahaan dalam mencapai tujuannya, namun
kenyataannya penetapan strategi tersebut belum bisa membantu perusahaan mencapai
tujuannya. Hasil atas Aset (HAA) dan Hasil atas Ekuitas (HAE) cenderung mengalami
penurunan. Jika melihat dari sisi non keuangan, yaitu pangsa pasar, corporate image
index, dan top brand index posisi perusahaan masih menduduki sebagai pemimpin
industri televisi berlangganan. Namun pada analisis pangsa pasar, perusahaan terus
mengalami penurunan jumlah pangsa pasarnya. Saran yang dapat diberikan adalah : (1)
Meningkatkan jumlah penjualan Perusahaan, dengan cara memaksimalkan kegiatan
pemasaran. (2) Melakukan evaluasi kinerja setiap merek Perusahaan dan melakukan
riset terhadap target konsumen. (3) Melakukan riset terlebih dahulu terhadap daerah
distribusi baru. (4) Upaya pengalihan risiko dengan melakukan hedging. |
en_US |