Abstract:
Pergerakan barang persediaan pada proses produksi sebuah perusahaan merupakan proses yang dinamis sehingga diperlukan pengelolaan yang baik terhadap barang persediaan tersebut. Melalui manajemen persediaan, perusahaan dapat menjaga jumlah optimum dari stok barang yang dimiliki untuk menunjang kelancaran proses produksi dalam memenuhi permintaan dari pelanggannya. Persediaan diharapkan tersedia dalam jumlah yang optimal, sehingga persediaan dapat memperkecil biaya yang ditimbulkan akibat kelebihan atau kekurangan stok. Adanya jumlah persediaan yang tidak tepat tersebut akan menimbulkan berbagai masalah dan bermacam-macam biaya yang merugikan perusahaan. Maka dari itu manajemen persediaan penting dilakukan agar perusahaan dapat menjaga jumlah persediaan selalu tepat sehingga persediaan dapat menjadi faktor yang mendukung efisiensi dan efektifitas perusahaan.
PT Zieglerindo Pentra Persada (PT ZPP) merupakan sebuah perusahaan produsen tas yang berlokasi di Kota Bandung. Dari hasil observasi yang telah dilakukan, banyaknya penumpukan bahan baku yang menganggur di gudang penyimpanan merupakan fenomena yang mengindikasikan bahwa manajemen persediaan pada perusahaan masih belum efisien. Hal ini disebabkan untuk mendapatkan harga pembelian yang lebih ekonomis, perusahaan memutuskan untuk membeli bahan baku kain dalam satuan rol (gulungan). Walaupun dengan risiko jumlah kain yang dibeli menjadi lebih banyak daripada yang dibutuhkan sehingga terdapat adanya sisa bahan baku. Semakin lama, sisa bahan baku kain tersebut semakin menumpuk dan memenuhi gudang penyimpanan. Sesuai dengan permintaan perusahaan yang sifatnya depeden, PT ZPP diusulkan untuk menggukan sistem Material Requirements Planning (MRP). Metode Lot-for-Lot digunakan sebagai metode penetapan kuantitas yang akan dipesan (lot-sizing). Hal ini sesuai dengan model persediaan perusahaan yang ditentukan dengan menggunakan Single Period Model.
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan suatu permasalahan yang terjadi dalam suatu organisasi. Data-data yang berkaitan dengan permasalahan dikumpulkan dan diolah, kemudian dianalisa untuk membuat keputusan berdasarkan teori yang ada. Untuk mendapatkan data tersebut dilakukan observasi, wawancara dengan berbagai pihak yang terkait, dan pengumpulan dokumen dari perusahaan. Penelitian dibatasi hanya meneliti pada bahan baku kain yang menjadi komponen utama produk. Penelitian ini mengevaluasi pesanan yang berasal dari PT PC dan PT SH (nama disamarkan) pada periode bulan Januari 2017 hingga Juni 2017 (6 bulan).
Dari hasil perhitungan, didapatkan adanya selisih pembelian yang lebih ekonomis pada metode Lot-for-Lot sebesar Rp 7.060.941, meningkatkan penghematan biaya sebesar 6,64% jika dibandingkan dengan metode pembelian perusahaan saat ini. Dengan penerapan metode ini, PT ZPP juga tidak mendapati adanya bahan baku sisa hasil produksi sehingga dapat mengurangi penumpukan bahan baku sisa di gudang penyimpanan. Oleh karena itu, sebaiknya PT ZPP disarankan untuk menerapkan metode Lot-for-Lot. Perusahaan disarankan untuk merapikan dan menata ulang gudang penyimpanan bahan baku sehingga penyimpanan persediaan pada perusahaan dapat dilaksanakan dengan lebih optimal.