dc.description.abstract |
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dipengaruhi oleh pertumbuhan berbagai sektor industri, salah satunya industri pengolahan yang dibagi menjadi dua yaitu industri migas dan non migas. Industri migas dibagi menjadi dua yaitu pengilangan minyak bumi dan gas alam cair, sedangkan industri non migas dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu makanan, minuman, tembakau, tekstil, barang kulit, alas kaki, kertas dan barang cetakan, pupuk, dan lain-lain. PT X merupakan salah satu pabrik tektil tersebut. Industri tekstil dapat dibagi menjadi lima jenis industri besar yaitu industri pemintalan benang, industri pertenunan, industri pencelupan atau printing, industri packing, dan industri penjahitan yang memiliki berbagai macam jenis jasa dan produk yang dihasilkan. PT X menjual jasa pencelupan/dyeing dan finishing kain grey. Jadi dalam proses produksi tekstil ini, PT X berada di tengah-tengah proses produksi tersebut. Supplier PT X adalah perusahaan pertenunan yang menghasilkan kain grey dan distributor-nya adalah perusahaan packing atau penjahitan yang akan membuat pola baju. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian studi kasus dengan menggunakan cara observasi, wawancara, dan studi literatur.
Berdasarkan hasil penelitian penulis, kesimpulan yang dapat diambil adalah (1) Kinerja PT X tahun 2012-2014 secara keseluruhan cukup baik. Dalam aspek pemasaran bahwa hubungan PT X dengan pelanggannya cukup baik karena pada industri tekstil ini yang sangat penting adalah loyalitas pelanggan, tanpa pelanggan maka pabrik tersebut dalam krisis. Dalam aspek operasional dapat dilihat bahwa banyak permintaan yang dapat dipenuhi oleh mesin-mesin lama yang masih bekerja dengan baik dan tetap dapat memenuhi permintaan dari pelanggan dengan kualitas yang kompeten meskipun terdapat beberapa hambatan seperti kalori bahan bakar yang tidak stabil dan obat pewarna yang menghasilkan warna berbeda dari yang diinginkan. Selain itu, loyal-nya pelanggan membuat PT X tidak mengalami kerugian yang besar meskipun biaya operasional mengalami peningkatan cukup besar. Dalam aspek sumber daya manusia(SDM) bahwa secara keseluruhan SDM yang dimiliki oleh PT X sudah cukup dilihat dari jumlah tetapi untuk kepintaran dan kecekatan tidak terlalu baik karena SDM tersebut dapat mengakibatkan kesalahan fatal dalam pencampuran obat pewarna dan bidang operasional perlu kecekatan dan fokus yang tinggi. Dalam aspek keuangan dapat dilihat bahwa laba yang didapat PT X mengalami penurunan drastis pada tahun 2013 yang dikarenakan peningkatan biaya operasional tinggi, tetapi secara keseluruhan kinerja keuangan PT X cukup baik, (2) Target yang bagi PT X untuk tahun 2017-2020 adalah: a. Pendapatan meningkat sebanyak kurang lebih 10%-20%, b. Gudang lebih terorganisir dan teratur rapi, c. Karyawan lebih cekatan, d. Hubungan dengan pelanggan makin erat yang dilihat dari jumlah pesanan tidak turun dan keluhan berkuran, e. Pengelolaan biaya operasional diperbaiki dengan cara peningkatan biaya operasional disejajarkan dengan banyaknya laba yang ingin dicapai, (3) Berdasarkan analisis matriks IFE, EFE, SWOT, dan IE dirumuskan 2 (dua) strategi alternatif yaitu: market penetration dan product develpment. Dari hasil QSPM maka alternatif strategi product development merupakan alternatif strategi yang lebih menarik dan direktur PT X merasa punya kapabilitas dalam menjalankan strategi tersebut.
Beberapa saran yang penulis ajukan yaitu perusahaan mulai bekerjasama dengan supplier dan distributor untuk meningkatkan penjualan dengan cara membuat harga khusus untuk supplier dan distributor yang membantu untuk mencari pelanggan tambahan, perusahaan mulai menyisihkan dana untuk melakukan peregenerasian mesin agar proses produksi dapat berjalan lebih cepat dan efisien juga efektif meskipun mesin yang dimiliki masih berjalan dengan baik, perusahaan mulai melakukan strategi product development dengan membuka jasa cutting kain untuk meningkatkan profit dan mengembangkan PT X tersebut, dan perusahaan mengefisienkan biaya operasional yang setiap tahun akan meningkat agar biaya tersebut tidak menghalangi PT X untuk berkembang lebih jauh lagi dengan cara menyiasati pemilihan bahan bakar sesuai dengan musimnya dan melakukan penjadwalan pembelian obat. Selain itu memilah obat berdasarkan badge agar mengurangi kesalahan pewarnaan meskipun warna tersebut sama. |
en_US |