Abstract:
Kota Bandung semakin hari semakin dikenal sebagai kota wisata. Berbagai jenis tempat makan semakin banyak ditemukan. Salah satu yang sangat banyak ditemukan yaitu café. Di setrasari mall blok C2 no.31 berdiri sebuah cafe bernama Morning Glory. Café ini berdiri sejak tahun 2006. Sampai saat ini Café Morning Glory memiliki 15 cabang dan baru saja membuka cabang baru di Sydney.
Penulis melakukan wawancara dengan pemilik café dan mendapat informasi bahwa pemilik mempunyai harapan untuk tetap menjadi ikon di Kota Bandung, para karyawan harus bisa merepresentasikan kopi Jawa Barat dan menunjukkan bahwa Café Morning Glory memiliki pelayanan yang baik sehingga pelanggan akan berkunjung kembali. Pemilik mengungkapkan bahwa karyawan menjadi peranan yang sangat penting bagi sebuah café karena mereka yang akan berhadapan langsung dengan para pelanggan. Namun pemilik mengungkapkan adanya masalah yang dihadapi bahwa karyawan tidak mengalami pengembangan karir atau mereka membutuhkan waktu yang lama untuk mengalami peningkatan. Para karyawan terlihat puas dengan posisi sekarang sehingga mereka tidak mengalami peningkatan seperti yang dikehendaki oleh pemilik. Dari masalah yang dituturkan oleh pemilik, penulis tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Kebutuhan Karir Dan Persepsi Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di Cafe Morning Glory.
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini yaitu variabel bebas (X1) kebutuhan karir dan variabel intervening (X2) persepsi pengembangan karir dan variabel terikat (Y) yaitu kepuasan kerja. Penulis mengumpulkan data dengan cara wawancara, studi literatur dari buku, jurnal maupun dari website-website dan juga menyebar kuesioner. Penulis menyebar kuesioner kepada karyawan Café Morning Glory yang berjumlah 14 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif pendekatan kuantitatif dengan model regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Penulis menggunakan software SPSS 21 untuk pengolahan data.
Hasil penelitian yang didapat adalah bahwa kebutuhan karir berpengaruh terhadap variabel intervening yang adalah pengembangan karir dan juga terhadap variabel dependen yaitu kepuasan kerja. Namun persepsi pengembangan karir tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja.